OJK sebut industri jasa keuangan NTT tumbuh stabil

id NTT,OJK NTT,industri jasa keuangan,perbankan NTT

OJK sebut industri jasa keuangan  NTT tumbuh stabil

Kepala OJK NTT Robert Sianipar. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Pertumbuhan yang stabil dan positif ini terindikasi dari rasio permodalan untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) di angka 19,18 persen dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 38,87 persen
Kupang (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur Robert Sianipar mengatakan industri jasa keuangan di NTT masih tumbuh stabil pada semester I 2021 di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi.

"Pertumbuhan yang stabil dan positif ini terindikasi dari rasio permodalan untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) di angka 19,18 persen dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 38,87 persen," katanya di Kupang, Selasa, (31/8).

Pihaknya mencatat rasio Non Performing Loan (NPL) BPD juga masih terjaga sebesar 2,58 persen dan Loan to Deposit Ratio (LDR) 82,19 persen.

Dengan demikian masih terdapat kecukupan dana untuk menopang pertumbuhan kredit yang dapat dioptimalkan oleh jajaran BPD untuk menyasar sektor-sektor ekonomi yang masih tumbuh positif.

Ia menjelaskan selain itu pada industri BPR juga memilki rasio kecukupan modal yang cukup kuat sebesar 38,87 persen.

Sedang rasio LDR di BPR tumbuh mencapai 94,79 persen yang menunjukkan fungsi intermediasi di BPR sudah cukup optimal, katanya.

Robert Sianipar mengatakan namun demikian kondisi rasio NPL perlu menjadi perhatian khusus karena tercatat mencapai 6,90 persen atau lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan.

Pimpinan BPR perlu memperhatikan pemanfaatan insentif atau relaksasi kredit yang telah diatur melalui Peraturan OJK untuk melihat debitur mana yang memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas restrukturisasi.

"Sehingga di satu sisi industri BPR bisa menjaga kecukupan NPL-nya dan debiturnya juga bisa mempunyai ruang gerak dengan pemberian relaksasi ini," katanya.

Baca juga: OJK catat pernyaluran kredit di NTT bertumbuh 8,49 persen

Baca juga: OJK NTT dorong perbankan tingkatkan penyaluran kredit sektor produktif