Singapura (ANTARA) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia pada Kamis pagi, menyerahkan beberapa kenaikan sesi terakhir meskipun penurunan produksi di Teluk Meksiko Amerika Serikat setelah dilanda Badai Ida memberikan beberapa dukungan di pasar.
Minyak mentah Brent turun 18 sen atau 0,25 persen, menjadi diperdagangkan pada 72,42 dolar AS per barel pada pukul 01.07 GMT.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) terpangkas 17 sen atau 0,25 persen, menjadi diperdagangkan di 69,13 dolar AS per barel.
"Produksi AS sedang berjuang untuk pulih dari Badai Ida," kata ANZ dalam sebuah catatan. "Kerusakan parah pada infrastruktur dan pemadaman listrik menyebabkan Badai Ida telah menghilangkan lebih banyak pasokan setelah sembilan hari dibandingkan badai lainnya."
Sekitar 77 persen dari produksi Teluk AS tetap offline pada Selasa (7/9/2021) atau sekitar 1,4 juta barel per hari (bph). Pasar telah kehilangan sekitar 17,5 juta barel minyak sejauh ini.
Sumur lepas pantai Teluk menghasilkan sekitar 17 persen dari produksi AS.
Produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 200.000 barel per hari pada 2021 menjadi 11,08 juta barel per hari, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (8/9/2021), mencatat bahwa Badai Ida akan memaksa penurunan yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan 160.000 barel per hari.
Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa penarikan minyak mentah untuk pekan yang berakhir 3 September lebih kecil dari yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters, tetapi penarikan bensin dan sulingan lebih besar dari yang diharapkan.
Data API menunjukkan stok bensin AS turun 6,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 September, sementara stok minyak mentah turun 2,9 juta barel. Stok sulingan AS juga turun 3,7 juta barel selama minggu yang sama.
Pada Rabu (8/9/2021), minyak juga didukung ketika pengunjuk rasa di Libya memblokir ekspor minyak di Es Sider dan Ras Lanuf, seorang insinyur minyak di masing-masing pelabuhan mengatakan, meskipun insinyur lainnya mengatakan produksi di ladang yang memasok terminal-terminal tidak terpengaruh.
Baca juga: Minyak naik di tengah produksi AS rendah
Baca juga: Minyak naik di tengah penurunan persediaan AS