Grab tetapkan Kupang jadi Kota Masa Depan perdana

id Kota Kupang, NTT, Grab, Emtek

Grab tetapkan  Kupang jadi Kota Masa Depan perdana

Mobil Vaksin keliling yang di siapkan oleh Grab, Emtek dan Bukapalak saat berada di pasar Oeba, Kota Kupang. ANTARA/Ho-Humas Grab

...Kami menyadari kesehatan dan digitalisasi adalah pondasi ekonomi dan masyarakat untuk saat ini
Kupang (ANTARA) - Grab bekerja sama dengan Emtek dan Bukalapak menetapkan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi perdana peluncuran Program Kota Masa Depan dalam rangka membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ditengah pandemi COVID-19.

Director of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya, dalam rilis yang diterima ANTARA Kupang, Jumat, (15/10) menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Kupang karena telah mendukung program itu.

Menurut Halim, Kota Kupang memiliki potensi ekonomi  yang cukup besar karena memiliki lebih dari 40.000 UMKM dengan produk unggulan yang sangat beragam, mulai dari kuliner, hingga kerajinan tangan berkualitas.

"Kami menyadari kesehatan dan digitalisasi adalah pondasi ekonomi dan masyarakat untuk saat ini," katanya.

Disampaikannya, kesenjangan pengetahuan dan akses digital di kota-kota kecil menjadi tantangan besar bagi pelaku UMKM untuk bertahan dan meningkatkan usaha.

Oleh karena itu, perlu pendukung terutama dari teknologi untuk mendorong percepatan transformasi digital UMKM.

Selain itu, Grab bekerja sama dengan Benihbaik.com, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Pusat, serta Oxygen for Indonesia memberikan donasi satu unit oxygen generator untuk RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kota Kupang sehingga bisa dipakai buat penanganan medis COVID-19.

Penyerahan donasi diberikan secara simbolis oleh Halim Wijaya selaku Director of East Indonesia Grab Indonesia kepada Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man.

Terkait vaksinasi, Herman Man mengatakan, sesuai data terakhir yang diterima, sudah 80 persen masyarakat Kota Kupang menerima vaksinasi dosis pertama.


Baca juga: BI bina 59 pelaku UMKM NTT kembangkan kapasitas

Baca juga: Kominfo sebut 84 persen UMKM telah beraktivitas lagi