Wapres berharap 2024 kemiskinan esktrem di NTT nol persen
...Kita harapkan seluruh kabupaten di NTT ini bisa nol persen pada tahun 2024
Kupang (ANTARA) - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin berharap lima kabupaten di NTT yang masuk dalam daftar daerah dengan kemiskinan ekstrem, menjadi nol persen angka kemiskinan ekstremnya pada 2024.
"Kita harapkan seluruh kabupaten di NTT ini bisa nol persen pada tahun 2024," kata Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Minggu, (17/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil rapat terbatas yang digelar di aula rumah jabatan Gubernur NTT dengan sejumlah bupati dari lima kabupaten di NTT yang masuk dalam program prioritas pemerintah untuk pengurangan kemiskinan ekstrem tahun 2021.
Lima kabupaten itu adalahKabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Manggarai Timur.
Hingga saat ini, ujar orang nomor dua di Indonesia itu, angka kemiskinan di NTT telah mencapai 20 persen dari jumlah total masyarakat NTT yang mencapai lima jutaan.
"Karena itu sekarang mencapai 20 persen, nah nanti kita harapkan bisa turun angka kemiskinannya mencapai delapan persen sesuai target nasional," ujar dia.
Ia pun mengatakan bahwa khusus untuk lima kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang menjadi prioritas di tahun 2021 ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 212.672 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.410 RT.
Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Sumba Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 17,47 persen dan jika jumlahnya mencapai 45.550 jiwa.
Kemudian menyusul Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan tingkat kemiskinan ekstrem 17.30 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 81.180 jiwa.
Kabupaten Rote Ndao dengan tingkat kemiskinan ekstrem 16,21 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 28.720 jiwa; Kabupaten Sumba Tengah dengan tingkat kemiskinan ekstrem 21,51 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 15.820 jiwa.
Serta Kabupaten Manggarai Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 15,43 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 44.630 jiwa.
Baca juga: Wapres minta Gubernur Laiskodat kerja keras tangani kemiskinan ekstrem
Baca juga: Wapres pimpin ratas penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT
"Kita harapkan seluruh kabupaten di NTT ini bisa nol persen pada tahun 2024," kata Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Minggu, (17/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil rapat terbatas yang digelar di aula rumah jabatan Gubernur NTT dengan sejumlah bupati dari lima kabupaten di NTT yang masuk dalam program prioritas pemerintah untuk pengurangan kemiskinan ekstrem tahun 2021.
Lima kabupaten itu adalahKabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Manggarai Timur.
Hingga saat ini, ujar orang nomor dua di Indonesia itu, angka kemiskinan di NTT telah mencapai 20 persen dari jumlah total masyarakat NTT yang mencapai lima jutaan.
"Karena itu sekarang mencapai 20 persen, nah nanti kita harapkan bisa turun angka kemiskinannya mencapai delapan persen sesuai target nasional," ujar dia.
Ia pun mengatakan bahwa khusus untuk lima kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang menjadi prioritas di tahun 2021 ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 212.672 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.410 RT.
Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Sumba Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 17,47 persen dan jika jumlahnya mencapai 45.550 jiwa.
Kemudian menyusul Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan tingkat kemiskinan ekstrem 17.30 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 81.180 jiwa.
Kabupaten Rote Ndao dengan tingkat kemiskinan ekstrem 16,21 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 28.720 jiwa; Kabupaten Sumba Tengah dengan tingkat kemiskinan ekstrem 21,51 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 15.820 jiwa.
Serta Kabupaten Manggarai Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 15,43 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 44.630 jiwa.
Baca juga: Wapres minta Gubernur Laiskodat kerja keras tangani kemiskinan ekstrem
Baca juga: Wapres pimpin ratas penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT