Taman Eden Terkendala Air

id Taman Eden

Taman Eden Terkendala Air

Taman Eden belum dikelolah secara maksimal

Program Taman Eden di Kecamatan Kupang Tengah dilaksanakan di tujuh desa. Setiap desa wajib memiliki taman desa yang dikelola bersama-sama oleh warga desa..
Kupang (Antara NTT) - Camat Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Yawan Mau mengatakan implementasi program pembangunan Taman Eden di daerah ini belum maksimal karena terkendala ketersediaan air.

"Taman Eden merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Kupang, setiap desa wajib membangun kebun desa yang ditanami berbagai jenis tanaman produktif untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi warga, namun dalam pelaksanaannya belum berjalan maksimal karena kekurangan air," kata Yawan Mau, di Kupang, Minggu.

Ia mengatakan Program Taman Eden di Kecamatan Kupang Tengah dilaksanakan di tujuh desa. Setiap desa wajib memiliki taman desa yang dikelola bersama-sama oleh warga desa.

"Dalam kebun desa setiap kelompok petani diwajibkan menanam berbagai tanaman produktif, seperti mangga, jeruk, pepaya, buah naga, sayur-sayuran, dengan hasil usaha itu dikelola untuk kepentingan bersama warga setempat," ujarnya.

Upaya untuk menyuksesakan Program Taman Eden itu, Pemkab Kupang mengalokasikan dana sebesar Rp250 juta setiap desa dari dana APBD II Kabupaten Kupang.

Menurut Yawan Mau, dalam program kerja pengelola dana Taman Eden lebih memfokuskan pada program pengadaan bibit dan pembangunan pagar di lokasinya, sedangkan pengadaan sumur bor tidak dialokasikan dalam anggaran.

"Taman Eden di daerah ini praktis belum bisa diolah oleh kelompok tani karena ketiadaan air, apalagi masih musim kemarau seperti ini tentu ketersediaan air menjadi kendala dalam usaha pertanian di daerah ini," katanya lagi.

Ia mengharapkan, petani di daerah ini memprogramkan pembangunan sumur bor serta pembangunan fasilitas jaringan dan pembangunan bak air di lokasi pembangunan Taman Eden.