13.000 Wisman berkunjung ke Kupang selama 2017

id Wisata

13.000 Wisman berkunjung ke Kupang selama 2017

Pemerintah Kota Kupang sedang menggarap Pantai Batu Kepala di wilayah Nunhila sebagai salah satu objek wisata di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)

Sedikitnya 13.000 wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 2017 untuk berbisnis dan kegiatan pemerintahan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sedikitnya 13.000 wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 2017 untuk berbisnis dan kegiatan pemerintahan.

"Secara keseluruhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 250.000 orang, namun 237.000 orang di antaranya merupakan wisatawan nusantara," kata Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Kupang Eustakhius Matheus kepada wartawan di Kupang, Rabu (23/5).

Menurut dia, kunjungan wisatawan ke Kota Kupang dalam tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan arus kunjungan wisatawan pada 2016 yang hanya mencapai 197.632 orang.

Matheus mengatakan, tujuan para wisatawan ke Kota Kupang pada umumnya untuk urusan bisnis, wisata dan kegiatan pemerintahan.

Sementara, arus kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami kenaikan sekalipun Kota Kupang tidak memiliki banyak destinasi wisata.

Baca juga: Batu Kepala jadi destinasi wisata Kota Kupang

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Kupang juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan arus kunjungan pada 2016 yang hanya mencapai 6.500 orang.

Ia mengatakan, selama berada di Kupang para wisatawan dari berbagai negara seperti Australia, Eropa itu mendatangi beberapa lokasi wisata alam di Kota Kupang seperti Pantai Lasiana serta gua-gua alam peningalan Jepang.

"Kami akan terus membangun infrastruktur beberapa destinasi wisata yang ada sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah ini," kata Matheus.

Upaya penataan objek wisata di Kota Kupang ini tampaknya hanya sebuah pernyataan belaka, karena hampir tidak pernah dilakukan oleh pemerintah Kota Kupang.

Obyek-obyek wisata peninggalan Jepang seperti Gua Alam dan Meriam peninggalan Portugis, bisa menjadi sebuah obyek wisata sejarah yang menarik jika Pemkot Kupang serius untuk mau menatanya.

Baca juga: Dana Desa Harus Mendukung Infrastruktur Desa Wisata
Warga menikmati keindahan alam dari Jembatan Petuk di Kota Kupang, NTT yang kini menjadi salah satu destinasi wisata bagi warga kota Kupang dan sekitarnya. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)