Kupang (ANTARA) - Stasiun Geofisika Sumba Timur Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 246 kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, selama periode bulan Oktober 2021.
"Berdasarkan kekuatan gempa lebih didominasi berkekuatan di bawah magunitudo 3 yaitu sebanyak 192 kejadian atau 78,05 persen dari total peristiwa gempa bumi," kata Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur Kustoro Haryatmoko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (23/11).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan peristiwa gempa bumi yang melanda wilayah Pulau Sumba dan sekitarnya.
Berdasarkan kedalaman pusat gempa bumi, kata dia didominasi oleh gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilo meter sebanyak 189 kejadian.
Ia menjelaskan aktivitas gempa bumi tertinggi di Sumba dan sekitar terjadi pada 2 Oktober 2021 yaitu sebanyak 17 kejadian.
Kustoro mengatakan dengan intensitas gempa bumi yang cukup tinggi di Pulau Sumba maka masyarakat diharapkan terus waspada terutama ketika terjadi gempa bumi yang berkekuatan besar.
"Masyarakat perlu terus siaga agar dampak gempa bumi bisa diminimalisir sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan tidak terpengaruh dengan informasi gempa bumi dari sumber yang tidak dipertanggungjawabkan terutama yang beredar di media sosial.
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai hujan disertai petir di NTT sepekan ke depan
Baca juga: BMKG ingatkan potensi puting beliung di Mabar
BMKG laporkan 246 gempa bumi guncang Sumba sepanjang Oktober
Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa. (ANTARA/Dok.ANTARA Biro NTT)
...Masyarakat perlu terus siaga agar dampak gempa bumi bisa diminimalisir sehingga tidak menimbulkan korban jiwa
