Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sejumlah daerah di Pulau Jawa-Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengantisipasi peningkatan potensi hujan yang ditimbulkan akibat bibit siklon tropis 97S setidaknya dalam 24 jam ke depan.
Prakirawan BMKG Eriska Febriati di Jakarta, Selasa, (7/1) mengatakan bahwa bibit siklon tropis 97S itu saat ini terpantau sedang berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot atau 28 kilometer per jam.
Kawasan tersebut sebelumnya telah dideteksi BMKG sebagai suspek area siklon tropis atau gangguan tropis dalam beberapa empat hari terakhir atau setidaknya sejak Jumat (3/1).
Meskipun diprediksikan secara umum potensi bibit siklon 97S itu menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan masih dalam kategori rendah, kata dia, kondisi ini dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang (lebih dari 4,0 mm per jam) hingga lebat (lebih dari 50 mm per jam) dan dapat disertai angin kencang.
Berdasarkan analisis BMKG potensi hujan akan mengguyur secara merata di wilayah Banten bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam ke depan.
Pengguna dan pelaku pelayaran kapal laut juga harus memperhatikan keselamatan karena pada saat bersamaan bibit siklon tropis tersebut juga menurut analisis BMKG dapat memicu gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di wilayah perairan selatan Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya), Selat Sunda, selatan Jawa-NTB, dan Laut Jawa.
Baca juga: BMKG peringatkan masyarakat NTT waspada bibit siklon tropis 96S
Baca juga: BMKG ingatkan ada bibit siklon di Laut Timor