Esthon-Chris : Menang kalah itu rencana Tuhan

id Pilgub

Esthon-Chris : Menang kalah itu rencana Tuhan

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 yang diusung Partai Gerindra, Esthon Foenay-Christian Rotok.

Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang diusung Partai Gerindra, Esthon Foenay-Chris Rotok akan menerima apapun hasil dari pemilihan gubernur NTT yang akan terjadi pada 27 Juni mendatang sebab menang dan kalah adalah rencana Tuhan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang diusung Partai Gerindra Esthon Foenay dan Chris Rotok akan menerima apapun hasil dari pemilihan gubernur NTT yang akan terjadi pada 27 Juni mendatang sebab menang dan kalah adalah rencana Tuhan.

"Esthon dan Chris menilai bahwa jika dalam Pilgub nanti kami kalah, maka itu adalah rencana Tuhan. Begitu pula jika menang, semuanya adalah rencana Tuhan," kata Esthon kepada wartawan di Kupang, Rabu (20/6).

Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT dan Pilkada di 10 kabupaten se-NTT tinggal menghitung hari, karena pelaksanaannya akan berlangsung pada 27 Juni 2018, pekan depan.

Esthon mengatakan sejak awal, ketika keduanya sepakat untuk maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur NTT, sudah ada pembicaraan di antara keduanya soal akan menerima apapun hasilnya dalam pemilihan gubernur nanti. "Jadi kalaupun menang atau kalah tidak akan mengurangi hati dan martabat dan kami berdua kepada masyarakat NTT," ujarnya.

Baca juga: Marhaen optimistis keluar sebagai pemenang dalam Pilgub NTT
Baca juga: Harmoni siap terima hasil akhir pilgub
Sejumlah pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT berpose bersama usai menerima SK penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur NTT oleh KPU di Kupang, NTT (12/2) (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Lebih lanjut ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di NTT untuk memilih pemimpin yang betul-betul melayani masyarakat, serta yang mempunyai hati yang jujur dan ikhlas.

"Jangan sampai kita semua memilih pemimpin yang pada akhirnya berurusan dengan hukum karena melakukan tindakan pidana korupsi," katanta dan mengharapkan agar para penyelenggara pemilu menjalankan tugasnya dengan adil dan netral.

Artinya tidak melakukan hal-hal yang mendukung salah satu calon pasangan gubernur dan wakil gubernur. "Jangan sampai di permukaan kelihatan baik, tetapi di belakang ikut bermain. Kalau ini terjadi, pesta demokrasi tidak akan berarti apa-apa jika tidak menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya.

Sementara itu ia mengimbau juga kepada sejumlah masyarakat NTT untuk tetap menjaga keamanan mulai dari jelang Pilgub dan Pilbup di NTT ini agar tetap kondusif.

Baca juga: Viktor-Joss siap terima hasil Pilgub 2018
Para usif dan Meo Naek (Panglima Besar) Timor dari Sonaf Tob Atolan Funtabaunok An Bi Pah Timor meletakkan tangan di atas pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) saat upacara membakar lilin menuju NTT-1 periode 2018-2023 di Sonaf Teflopo Kupang, Minggu (10/6). (ANTARA Foto/Laurensius Molan)