Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan ada puluhan lembaga pendidikan di daerah itu yang melaporkan siswa yang terpapar virus Corona.
"Sekitar 30 sekolah yang melaporkan bahwa siswanya terpapar virus COVID-19 sehingga untuk sementara kegiatan pembelajaran pada sekolah-sekolah itu ditutup," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (22/2).
Dia menjelaskan banyaknya siswa yang terpapar virus Corona di ibu kota provisi NTT itu sejak kasus COVID-19 mulai melonjak di daerah ini pada pekan kedua Februari 2022.
Menurut dia, Pemerintah Kota Kupang telah menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka dan mengaktifkan pembelajaran secara daring mulai 22 Februari hingga 22 Maret 2022.
Dia menyebutkan sesuai laporan yang diterima Dinas Pendidikan Kota Kupang terdapat 12 lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Kupang yang memiliki siswa terkonfirmasi positif COVID-19.
Selain itu, terdapat 18 sekolah dasar dan SMP di ibu kota provinsi NTT itu yang juga memiliki siswa terpapar virus COVID-19.
Menurut dia, penghentian kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan untuk meminimalisir meluasnya kasus COVID-19.
"Para kepala sekolah juga mendukung untuk dilakukan pembelajaran secara daring karena kasus COVID-19 di Kota Kupang terus melonjak setiap hari. Para kepala sekolah mendukung dilakukan pembelajaran," katanya.
Baca juga: Dinkes catat pasien positif COVID-19 di Kota Kupang bertambah 177 orang
Menurut dia,, pembelajaran daring dilakukan guna mengantisipasi meluasnya penularan kasus COVID-19, apalagi hampir seluruh wilayah Kota Kupang saat ini telah terpapar COVID-19.
Baca juga: Kota Kupang hadirkan koneksi internet cepat di fasilitas publik
Dia menambahkan, kegiatan pembelajaran tatap muka dibuka kembali apabila kasus COVID-19 di Kota Kupang mulai melandai.*
Disdik Kota Kupang: Puluhan sekolah terpapar COVID-19
...Sekitar 30 sekolah yang melaporkan bahwa siswanya terpapar virus COVID-19 sehingga untuk sementara kegiatan pembelajaran pada sekolah-sekolah itu ditutup