Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Sumba Tengah Daniel Landa mendorong para guru banyak berinovasi guna mengejar ketertinggalan siswa dalam kemampuan membaca dan berhitung karena dampak pandemi COVID-19.
"Dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan dalam sektor pendidikan. Para siswa terutama jenjang pendidikan Sekolah Dasar mengalami ketertinggalan dalam pendidikan," kata dia saat dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis, (7/4).
Dia mengatakan hal itu terkait dengan Instruksi Bupati Sumba Tengah Nomor PPO.420/01/INST/53.17/I/2022 tentang Pemulihan Pembelajaran melalui Pemetaan dan Perbaikan Kemampuan Literasi dan Numerasi Dasar Peserta Didik Jenjang Pendidikan SD/MI di Sumba Tengah.
Ia mengatakan proses pembelajaran di sekolah sudah dapat dilakukan dengan semakin menurun kasus COVID-19 di daerah itu.
Menurut dia, lembaga pendidikan harus sudah mempersiapkan berbagai strategis dalam mengejar ketertinggalan pendidikan terhadap siswa.
"Para guru harus memiliki inovasi untuk dapat mengatasi ketertinggalan dialami para siswa dalam hal membaca, menulis, dan menghitung," kata Daniel Landa.
Ia berharap, seluruh kepala sekolah di Kabupaten Sumba Tengah memberikan perhatian kepada kelas satu sehingga para siswa bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Provincial Manager INOVASI NTT Hironimus Sugi mengatakan Kabupaten Sumba Tengah salah satu di antara 18 kabupaten/kota tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ketertinggalan dalam sektor pendidikan itu sudah terjadi sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Baca juga: Sumba Tengah mulai produksi beras premium
"Hasil penelitian yang dilakukan INOVASI pada 18 daerah di NTT menunjukkan hasil bahwa dalam hal literasi dan numerasi NTT tertinggal 28-42 bulan selama pandemi," kata dia.
Menurut dia, perlu dilakukan berbagai upaya pemulihan pembelajaran melalui pemetaan kemampuan anak pada jenjang berbeda, sehingga pendampingan yang dilakukan mengikuti jenjang kemampuan anak.
Baca juga: Pemkab Sumba Tengah bentuk kawasan destinasi pariwisata prioritas
"Itu satu hal yang penting sekali. Setelah mengetahui kelompok anak yang berbeda ini, kemudian kita membantu guru-guru kita, supaya guru-guru mengajar sesuai jenjang kemampuan yang ada, sehingga ketika anak selesai kelas 3 harapannya sudah tuntas kemampuan literasi dan numerasi dasarnya," kata Hironimus.