Prisma tingkatan pendapatan rumah tangga miskin Rp1,4 triliun

id Rulal

Prisma tingkatan pendapatan rumah tangga miskin Rp1,4 triliun

Principal Business Consultant Prisma Ferdinand Rondong (baju putih). (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Promoting Rural Income Through Support for Markets in Agriculture (Prisma), berhasil meningkatan pendapatan untuk rumah tangga (RT) miskin di Indonesia bagian timur sebesar Rp1,4 triliun.
Tambolaka, NTT (AntaraNews NTT) - Promoting Rural Income Through Support for Markets in Agriculture (Prisma), berhasil meningkatan pendapatan untuk rumah tangga (RT) miskin di Indonesia bagian timur sebesar Rp1,4 triliun.

"Prisma hadir mulai tahun 2013 dan hingga Juni 2018 telah berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun untuk 221.430 rumah tangga petani kecil di Indonesia bagian Timur," kata Principal Business Consultant Prismma, Ferdinand Rondong di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Rabu (15/8).

Prisma merupakan program multi tahun di bawah Australia-Indonesia Parthnership for Rural Economic Development (AIP-Rural), yang mendukung strategi pembangunan Pemerintah Indonesia mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Prisma tidak memberikan ikan yang habis dimakan atau memberikan kail kepada nelayan untuk mencari ikan, tetapi setelah penerima kail sudah tidak ada atau kailnya rusak maka program itu tidak berlanjut lagi.

Dia menambahkan, Prisma fokus pada sektor pertanian yang memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, dan menjadi sumber pemasukan yang besar bagi mayoritas petani kecil di Indonesia.

Baca juga: Prisma menciptakan perubahan berkelanjutan

"Program Prisma menawarkan pelayanan di manajemen inovasi, riset pasar, memediasi pasar, dan konsultasi manajemen untuk perusahan swasta dan pemerintah, dan berbagi investasi di mana peluang untuk memasuki pasar cenderung berisiko tinggi," katanya.

Dalam menjalankan strateginya, tambahnya, yang mendukung pengentasan kemiskinan, Prisma bermitra dengan lembaga pemerintah di tingkat lokal dan nasional, sektor swasta, asosiasi bisnis, asosiasi non profit dan institusi riset untuk meningkatkan daya saing.

Tujuannya untuk mencapai peningkatan pendapatan setidaknya 30 persen pendapatan bersih dari 300.000 rumah tangga pertanian kecil di Indonesia bagian timur hingga Desember 2018.

Program ini bekerja di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.