Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap 1 telah disalurkan bagi sebanyak 204.173 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di NTT.
"Masing-masing KPM mendapatkan dana bantuan senilai Rp300 ribu yang diharapkan dapat bermanfaat untuk menunjang kebutuhan rumah tangga," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Catur Ariyanto Widodo dalam kegiatan konferensi pers bertema "APBN KiTa Provinsi NTT" di Kupang, Rabu, (25/5).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi penyaluran BLT Dana Desa 2022 di NTT pada periode Januari-April 2022.
Catur menyebutkan dari 21 kabupaten di NTT, terdapat satu kabupaten yang belum menyalurkan BLT tahap I yaitu Lembata, sedangkan dua kabupaten yang telah melaksanakan penyaluran BLT tahap II yaitu Sumba Tengah dan Timor Tengah Utara.
Ia menjelaskan kabupaten yang belum menyalurkan BLT tahap I disebabkan permasalahan administrasi berupa perubahan rekening bank.
"Ada warga yang ketika membuka rekening untuk mendapatkan dana, lalu dananya diambil semua, padahal ada biaya administrasi yang tidak dipenuhi sehingga rekeningnya dinonaktifkan," katanya.
Meski demikian, kata dia seluruh pemerintah daerah di NTT telah memasukkan daftar KPM BLT Dana Desa yang batas waktunya pada 13 Mei lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi berpesan gunakan bansos untuk modal usaha
"Artinya seluruh desa masih memiliki kesempatan untuk menyalurkan BLT tahap I hingga 22 Juni 2022," katanya.
Catur mendorong adanya percepatan pemerintah daerah di NTT agar menyelesaikan kendala yang dihadapi agar penyaluran BLT bisa dilakukan secara optimal.
Baca juga: Presiden minta BLT minyak goreng dapat disalurkan pekan ini
"Kami terus mendorong langkah-langkah akselerasi agar BLT Dana Desa ini bisa disalurkan dengan segera sehingga dapat dimanfaatkan oleh setiap KPM untuk kebutuhan mereka," katanya.