Sultra berniat jalin kerja sama dengan NTT

id Gubernur Sulteng

Sultra berniat jalin kerja sama dengan NTT

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kiri) bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9). (ANTARA Foto/Puspa Perwitasari)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berniat menjalin kerja sama dengan Nusa Tenggara Timur di sektor pariwisata. 
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berniat menjalin kerja sama dengan Nusa Tenggara Timur di sektor pariwisata. 

"NTT dan Sulawesi Tenggara sama-sama berada di garis khatulistiwa, sehingga kerja sama ini bisa semakin mempererat hubungan antara NTT dan Sulawesi Tenggara," kata Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi kepada Antara saat ditemui di Kupang, Selasa (11/9).

Ia mengaku kedatangannya ke NTT adalah yang pertama untuk mengikuti acara serah terima jabatan Penjabat Gubernur NTT ke gubernur terpilih Viktor B Laiskodat yang juga adalah teman dekatnya.

Selain itu kedatangannya ke NTT juga untuk mencari tahu jika ada kerja sama yang bisa dijalin di antara kedua provinsi itu demi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kedua daerah itu. 

Menurut Ali Mazi selain sama-sama berada di garis khatulistiwa, Sulteng dan NTT juga mempunyai iklim yang hampir sama, potensi daerah juga hampir sama yakni pariwisata. Namun yang lebih mencolok di Sulawesi Tenggara adalah pertambangan. 

Baca juga: Artikel - Menyoal infrastruktur pariwisata di Sumba

Oleh karena itu, mengingat pariwisata di Sultra masih sangat minim maka kerja sama di sektor ini sangat penting, mengingat NTT juga tengah terus mengembangkan kawasan pariwisatanya.

Untuk selanjutnya ia akan berbicara langsung dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk kelanjutan dari kerja sama itu.

Sementara itu terkait masalah tambang, ia mengaku bahwa untuk di Sulawesi Tenggara agak sulit untuk diterapkan moratoriumnya, karena memang tambang di daerah itu sudah lama berjalan.

"Nah kami nanti akan melihat dari sisi yang lain yakni jika ada yang tidak bisa melanjutkan tambangnya, atau mandek dan merusak lingkungan maka akan langsung kami minta ganti rugi," katanya.

Baca juga: NTT promosikan pariwisata di Australia