Pengamat: Alam NTT mampu sediakan pakan ternak

id PAKAN

Pengamat: Alam NTT mampu sediakan pakan ternak

Alam Nusa Tenggara Timur mampu menghasilkan pakan ternak yang hebat dan bermutu bagi kebutuhan ternak sapi. (ANTARA Foto/dok)

Dari segi ketersediaan dan kesuburan alami, lahan di Nusa Tenggara Timur sangat memungkinkan menyediakan pakan ternak yang bermutu bagi usaha peternakan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat lahan pertanian tanaman dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr IW Mella mengatakan, dari segi ketersediaan dan kesuburan alami, lahan di Nusa Tenggara Timur sangat memungkinkan menyediakan pakan ternak yang bermutu bagi usaha peternakan.

"Namun, pemanfaatan potensi itu harus didukung dengan pemanfaatan teknologi penyediaan air untuk tanaman pakan dan teknologi pengawetan pada musim kemarau," kata Mella di Kupang, Sabtu (15/9), menanggapi rencana Pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat meningkatkan produktivitas peternakan di daerah ini.

Viktor Bungtilu Laiskodat setelah dilantik menjadi Gubernur NTT oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/9), mengatakan akan memberi prioritas pada peningkatan produksi hasil peternakan sebagai komoditas unggulan NTT, dalam 100 hari masa pemerintahannya.

Menurut Mella, masalah pakan memang menjadi kendala, dalam pengembangan ternak di provinsi kepulauan itu, karena musim hujan hanya berlangsung selama tiga bulan.

"Dari segi ketersediaan dan kesuburan alam, NTT memang sangat mungkin untuk menyediakan pakan, tetapi harus juga didukung teknologi penyediaan air dan pengawetan," ujarnya.

Dua teknologi ini, kata dia, sangat penting, jika semua sepakat untuk mengembangkan ternak dalam skala besar dalam mendukung pasokan daging secara nasional.
Salah satu usaha pengembangan pakan ternak dari rumput raja (king grass) yang pernah dilakukan dilakukan di Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok) 
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pembicaraan di tingkat kementerian. "Kita berharap kepada Menteri Kehutanan agar lahan kering, misalnya, sabana yang potensial tapi berada di kawasan hutan dapat dimanfaatkan untuk menunjang pengembangan pakan ternak," ujarnya.

"Ini mungkin yang dapat dipikirkan secara bersama-sama, untuk kepentingan peningkatan produksi ternak, yang tentunya akan memberi manfaat yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah ini," kata Mella.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Undana Ir Gustaf Oematan, MSi mengapresiasi rencana Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk membangun sektor peternakan di daerah yang dulunya dikenal sebagai gudang ternak nasional ini.

Menurut dia, tekad tersebut perlu diapresiasi karena sektor peternakan merupakan salah satu kontributor pendapatan asli daerah (PAD) dan aspek penting untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan perbaikan stunting dan gizi buruk.

Gustaf berpendapat aspek utama yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah adalah pakan, bibit, reproduksi, pengendalian kesehatan/penyakit dan keamanan. "Selama ini memang sudah ada, tapi tampaknya belum optimal," katanya.
Alam Nusa Tenggara Timur mampu menghasilkan pakan ternak yang hebat dan bermutu bagi kebutuhan ternak sapi. (ANTARA Foto/dok)