Pemkab Sabu diminta operasikan kembali pabrik rumput laut

id PABRIK

Pemkab Sabu diminta operasikan kembali pabrik rumput laut

Pabrik pengolahan rumput laut di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)

Pemerintah Provinsi NTT meminta Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua di Pulau Sabu untuk segera mengoperasikan kembali pabrik pengolahan rumput laut di salah satu pulau terdepan nusantara itu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua di Pulau Sabu untuk segera mengoperasikan kembali pabrik pengolahan rumput laut di salah satu pulau terdepan nusantara itu.

"Pengoperasian kembali pabrik (rumput laut) itu sangat penting untuk menampung produksi rumput laut yang dihasilkan oleh para petani nelayan setempat yang tengah kebingungan untuk memasarkannya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto di Kupang, Minggu (23/9).

Ia menambahkan pihaknya sudah mendapat laporan bahwa pabrik rumput laut di Sabu Raijua sudah tidak beroperasi lagi, sehingga membuat para petani nelayan setempat harus menjual hasil produksinya sendiri ke Pulau Jawa dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP) membantu membangun pabrik tersebut dengan tujuan agar produksi rumput laut dijual dalam bentuk barang jadi, agar bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Selain itu, kata Ganef, juga untuk mempermudah petani dalam memasarkan hasil produksi mereka dengan harga yang lebih menguntungkan, ketimbang harus mencari pemasaran sendiri sampai ke Pulau Jawa dan Makassar.
Pabrik pengolahan rumput laut di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok) 
Dia juga mempersilahkan daerah penyerahkan pengoperasian pabrik pengolahan rumput laut tersebut kepada pihak ketiga, jika memang kebijakan itu saling menguntungkan.

Wakil Bupati Sabu Raijua, Nikodemis Rihi Heke mengakui pabrik pengolahan rumput laut yang dikelolah perusahan daerah, sementara ini mandek tidak beroperasi karena masalah manajamen.

"Pabrik pengolahan rumput laut di Sabu saat ini lagi mandek. Tidak beroperasi, tetapi kami sedang membahas kerja sama dengan pihak ketiga untuk menghidupkan kembali pabrik yang sudah ada," katanya.

Menurut dia, pembahasan mengenai rencana kerja sama dengan pihak ketiga sudah hampir final. Tinggal beberapa hal yang belum disepakati seperti kontribusi dari pabrik untuk pendapatan asli daerah (PAD).

"Dalam tahun ini, saya optimistis pabrik pengolahan rumput laut di Sabu Raijua sudah bisa beroperasi kembali agar bisa menampung produksi rumput laut yang dihasilkan oleh para petani dan nelayan setempat.
Pabrik pengolahan rumput laut di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)