Pesawat delegasi IMF-WB akan diparkir di Kupang

id Bandara

Pesawat delegasi IMF-WB akan diparkir di Kupang

Bandara El Tari Kupang disiapkan menjadi salah satu bandara yang diharapkan bisa menampung pesawat terbang milik para delegasi IMF-WB saat melaksanakan pertemuan tahunan di Bali, pada Oktober 2018.

"Para peserta yang datang dari berbagai negara tentunya akan menggunakan pesawat kepresidenan, bukan jet pribadi," kata Kadir Usman.
Kupang (AntaraNews NTT) - Otoritas Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan pesawat yang digunakan para delegasi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) pada Oktober 2018, akan diparkir sebagiannya di Bandara El Tari Kupang.

"Para peserta yang datang dari berbagai negara tentunya akan menggunakan pesawat kepresidenan, bukan jet pribadi," kata Kadir Usman kepada Antara di Kupang, Senin (24/9).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perluasan apron di Bandara El Tari Kupang dalam mendukung kegiatan para delegasi yang akan berlibur di Labuan Bajo dan TN Komodo setelah mengadakan pertemuan tahunan di Bali.

Ia menyebutkan ada tiga bandara yang menjadi alternatif parkirnya pesawat para delegasi itu, antara Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat, Bandara Juanda Surabaya di Jawa Timur dan Bandara El Tari Kupang di Nusa Tenggara Timur.

"Namun semua itu belum pasti, karena harus melihat terlebih dahulu apakah dua bandara yakni di Surabaya dan Lombok sudah penuh atau tidak. Kalau sudah tidak mencukupi maka akan langsung dipindahkan ke Bandara El Tari," tuturnya.
Bandara Internasional Praya Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu alternatif bagi pesawat milik para delegasi IMF-WB yang akan melaksanakan pertemuan tahunan di Bali pada Oktober 2018.
Jadi, lanjut dia, pesawat yang membawa para delegasi itu hanya menurunkan peserta pertemuan di Bandara Ngurah Ray Bali, namun jika bandara tersebut sudah tidak mampu menampung pesawat maka otomatis akan dipindahkan ke tiga bandara tersebut.

Baca juga: NTT akan meraup Rp5 miliar dari pertemuan IMF-WB

Ketika ditanya tentang bagaimana membawa para delegasi itu untuk berwisata di Labuan Bajo dan TN Komodo, Kadir mengaku tidak tahu pasti, karena tentunya sudah ada panitia yang akan menyiapkan segalanya bagi delegasi tersebut.

Ia mengatakan perluasan apron itu sebenarnya sudah direncanakan dari tahun 2017 demi mendukung peningkatan Bandara El Tari Kupang.

"Namun, karena perluasan apron tersebut bertepatan dengan kunjungan delegasi IMF-WB ke Labuan Bajo dan TN Komodo maka sekalian dibangun untuk mendukung peristiwa akbar itu," ujarnya.

Saat ini, apron di Bandara El Tari Kupang hanya mampu menampung 11 pesawat dengan rincian, tiga pesawat jenis boing dan sisanya jenis ATR. Dengan perluasan itu maka saat ini bandara itu mampu menampung 16 pesawat.

Baca juga: Asita: Publikasi pertemuan IMF-WB masih minim