Kemenkeu dorong koperasi di NTT menjadi penyalur pembiayaan Ultra Mikro

id pembiayaan Ultra Mikro,kredit UMi NTT,penyalur kredit UMi NTT,peran koperasi NTT,koperasi jadi penyalur UMi,Kanwil DJPb

Kemenkeu dorong koperasi di NTT menjadi penyalur pembiayaan Ultra Mikro

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan Catur Ariyanto Widodo. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Pembiayaan UMi bisa memperkaya khazanah akses pembiayaan di NTT sekaligus kesempatan alternatif bagi koperasi mengakses biaya untuk membiayai usaha
Kupang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan mendorong koperasi-koperasi di Nusa Tenggara Timur agar memenuhi syarat menjadi penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang disediakan Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

"Pembiayaan UMi bisa memperkaya khazanah akses pembiayaan di NTT sekaligus kesempatan alternatif bagi koperasi mengakses biaya untuk membiayai usaha," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kementerian Keuangan Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (4/8/2022).

Ia menyebutkan penyaluran pembiayaan UMi di NTT sejauh ini baru dilakukan beberapa penyalur yaitu PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, Koperasi Mitra Dhuafa.

Pihaknya mencatat nilai pembiayaan UMi yang disalurkan pada juga meningkat secara year on year (yoy) yakni mencapai sebesar Rp79 miliar kepada 20-an ribu debitur atau unit usaha di Semester I 2022 dari periode yang sama di 2021 senilai Rp33 miliar kepada 9 ribuan debitur.

Ke depan, kata dia, koperasi-koperasi yang ada di NTT bisa menjadi lembaga penyalur pembiayaan UMi dengan melengkapi berbagai ketentuan yang dipersyaratkan.

Catur mengatakan ada program prioritas pemerintah daerah yang dapat didukung dengan pembiayaan UMi yaitu Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang digulirkan Pemerintah Provinsi NTT, maupun program lainnya yang bisa didukung di masa mendatang.

"Jadi koperasi bisa memanfaatkan pembiayaan UMi untuk memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat untuk membantu menyukseskan program-program pemerintah di daerah," katanya.

Catur menegaskan pada prinsipnya pembiayaan Ultra Mikro merupakan kredit yang harus dikembalikan sehingga perlu diperhatikan pengelola koperasi.

Tingkat keberhasilan pengembalian kredit, kata dia akan menentukan jumlah usaha di bawah koperasi yang nantinya akan mendapatkan pembiayaan di kemudian hari.

"Pengembalian yang bagus, bisa dilakukan tepat waktu maka secara otomatis masyarakat di NTT yang mengakses kredit bisa lebih banyak lagi," katanya.

Catur juga mengharapkan pemerintah daerah di NTT dapat melakukan pembinaan serta pemantauan dan evaluasi untuk bisa mengawal program pembiayaan UMi sehingga bisa dilakukan dengan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pembiayaan Ultra Mikro jangkau 20 ribu unit usaha di NTT

Baca juga: Penyaluran kredit untuk ultra mikro di NTT capai 2.956 debitur