Penyaluran kredit untuk ultra mikro di NTT capai 2.956 debitur

id NTT,Kanwil DJPb NTT,Kredit UMi,Sektor ultra mikro NTT

Penyaluran kredit untuk ultra mikro di NTT capai 2.956 debitur

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lydia Kurniawati Christyana saat memberikan keterangan dalam kegiatan pers rilis terkait kinerja APBN semester I-2020 di NTT yang digelar secara virtual di Kupang, Kamis (23/7/2020). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Menunjukkan kinerja yang positif karena mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat dibandingkan 2019 lalu.
Kupang (ANTARA) - Penyaluran kredit untuk sektor ultra mikro (UMi) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama Januari-Juni 2020 mencapai sebanyak 2.956 debitur, kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Lydia Kurniawati Christyana.

"Penyaluran kredit UMi ini naik dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu sebanyak 681 debitur," katanya dalam kegiatan rilis pers terkait kinerja APBN semester I-2020 di Provinsi NTT yang digelar secara virtual di Kupang, Kamis (23/7).

Ia menjelaskan, sektor UMi merupakan sektor ekonomi yang berada di bawah sektor mikro dan penyaluran kredit untuk UMi sendiri dilakukan oleh lembaga penyalur bukan bank.

Penyaluran kredit UMi pada semester I-2020 di NTT, lanjut dia, menunjukkan kinerja yang positif karena mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat dibandingkan 2019 lalu.

"Artinya ini ada kondisi yang kita harus optimistis bahwa usaha mikro masih memberikan potensi untuk mereka menjaga kondisinya agar tidak semakin turun di tengah pandemi COVID-19 ini," katanya.

Pihaknya mencatat nilai kredit UMi di NTT yang direalisasikan selama semester I-2020 sudah mencapai Rp12,3 miliar atau naik dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp2,089 miliar.

Lydia berharap, penyaluran kredit ini terus meningkat pada semester II-2020 seiring dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.

"Dengan begitu sektor usaha ultra mikro terus bertumbuh dalam menompang perekonomian di NTT yang mengalami kontraksi mendalam akibat pandemi COVID-19 ini," katanya.

Adapun kegiatan pers rilis secara virtual ini melibatkan pimpinan dari berbagai instansi seperti Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara, Kanwil Ditjen Perpajakan Nusa Tenggara, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Bali dan Nusa Tenggara, serta sejumlah awak media massa di NTT.

Baca juga: NTT hadirkan program pinjaman tanpa bunga bagi pelaku UMKM
Baca juga: Kredit bermasalah di NTT didominasi sektor konstruksi