Desa di Manggarai Barat optimalkan Pos Gizi untuk penanganan stunting
Kami juga manfaatkan dana desa, ada dari pos pemberdayaan yang kami manfaatkan untuk penanganan stunting di desa ini...
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Desa Nggorang di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengoptimalkan Pos Gizi untuk penanganan kasus stunting di wilayah itu.
"Ada pos gizi untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita gizi buruk dan stunting. Tiga kali seminggu, pemberian sesuai umur," kata Kepala Desa Nggorang Abubakar Sidik di Labuan Bajo, Kamis, (4/8/2022)
Berdasarkan data desa per 4 Agustus 2022, terdapat 14 kasus stunting di desa tersebut. Angka tersebut telah menurun dari 42 kasus pada akhir tahun 2021 lalu.
Sejak bulan Juni 2022, Pos Gizi terus dioptimalkan oleh pemerintah desa bersama para kader kesehatan desa dan bidan desa. Sosialisasi pun terus diberikan, sembari memberikan makanan tambahan yang diolah sendiri oleh para kader.
"Kami juga manfaatkan dana desa, ada dari pos pemberdayaan yang kami manfaatkan untuk penanganan stunting di desa ini," ungkapnya.
Dia menyebut salah satu faktor yang turut berperan dalam kejadian kasus stunting ialah perilaku orang tua yang sering kali tidak memikirkan pemenuhan gizi anak.
Sang ibu pun sering memberikan air susu ibu hanya tiga bulan saja. Selain itu, mereka lebih mengutamakan kerja di kebun dan sawah lalu meninggalkan anak sendirian di rumah, sehingga pemenuhan gizi anak terbengkalai.
"Jadi kami berkomitmen dan bertanggung jawab agar angka kasus di desa ini harus menurun," ucap Abubakar tegas.
Seorang kader Posyandu Desa Nggorang Angela Merci Nium menambahkan Pos Gizi dimanfaatkan pula untuk melatih orang tua menyediakan makanan yang bergizi bagi anak.
Sekiranya ada beragam pilihan makanan, diantaranya nasi, bubur, telur, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan. Makanan diberikan untuk anak berumur enam bulan hingga dua tahun dengan cara pemberian makanan yang berbeda sesuai tingkat umur itu.
Kegiatan ini didanai oleh Hibah Program PPM UI 2022 Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI. Sebanyak 86 orang warga Desa Nggorang ikut serta dalam pengobatan, 20 orang kader, guru, dan orang tua terlibat dalam penyuluhan, serta Panggung Boneka dan Sikat Gigi bersama didemonstrasikan oleh bapak-ibu guru dan dilakukan bersama 56 orang siswa-siswi.
Kegiatan ini didanai oleh Hibah Program PPM UI 2022 Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI. Sebanyak 86 orang warga Desa Nggorang ikut serta dalam pengobatan, 20 orang kader, guru, dan orang tua terlibat dalam penyuluhan, serta Panggung Boneka dan Sikat Gigi bersama didemonstrasikan oleh bapak-ibu guru dan dilakukan bersama 56 orang siswa-siswi.
Baca juga: FKG UI: Kader posyandu harus pahami kaitan stunting dan kesehatan gigi
Baca juga: Puskesmas di Nagekeo perluas layanan bagi remaja cegah stunting
"Ada pos gizi untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita gizi buruk dan stunting. Tiga kali seminggu, pemberian sesuai umur," kata Kepala Desa Nggorang Abubakar Sidik di Labuan Bajo, Kamis, (4/8/2022)
Berdasarkan data desa per 4 Agustus 2022, terdapat 14 kasus stunting di desa tersebut. Angka tersebut telah menurun dari 42 kasus pada akhir tahun 2021 lalu.
Sejak bulan Juni 2022, Pos Gizi terus dioptimalkan oleh pemerintah desa bersama para kader kesehatan desa dan bidan desa. Sosialisasi pun terus diberikan, sembari memberikan makanan tambahan yang diolah sendiri oleh para kader.
"Kami juga manfaatkan dana desa, ada dari pos pemberdayaan yang kami manfaatkan untuk penanganan stunting di desa ini," ungkapnya.
Dia menyebut salah satu faktor yang turut berperan dalam kejadian kasus stunting ialah perilaku orang tua yang sering kali tidak memikirkan pemenuhan gizi anak.
Sang ibu pun sering memberikan air susu ibu hanya tiga bulan saja. Selain itu, mereka lebih mengutamakan kerja di kebun dan sawah lalu meninggalkan anak sendirian di rumah, sehingga pemenuhan gizi anak terbengkalai.
"Jadi kami berkomitmen dan bertanggung jawab agar angka kasus di desa ini harus menurun," ucap Abubakar tegas.
Seorang kader Posyandu Desa Nggorang Angela Merci Nium menambahkan Pos Gizi dimanfaatkan pula untuk melatih orang tua menyediakan makanan yang bergizi bagi anak.
Sekiranya ada beragam pilihan makanan, diantaranya nasi, bubur, telur, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan. Makanan diberikan untuk anak berumur enam bulan hingga dua tahun dengan cara pemberian makanan yang berbeda sesuai tingkat umur itu.
Kegiatan ini didanai oleh Hibah Program PPM UI 2022 Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI. Sebanyak 86 orang warga Desa Nggorang ikut serta dalam pengobatan, 20 orang kader, guru, dan orang tua terlibat dalam penyuluhan, serta Panggung Boneka dan Sikat Gigi bersama didemonstrasikan oleh bapak-ibu guru dan dilakukan bersama 56 orang siswa-siswi.
Kegiatan ini didanai oleh Hibah Program PPM UI 2022 Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI. Sebanyak 86 orang warga Desa Nggorang ikut serta dalam pengobatan, 20 orang kader, guru, dan orang tua terlibat dalam penyuluhan, serta Panggung Boneka dan Sikat Gigi bersama didemonstrasikan oleh bapak-ibu guru dan dilakukan bersama 56 orang siswa-siswi.
Baca juga: FKG UI: Kader posyandu harus pahami kaitan stunting dan kesehatan gigi
Baca juga: Puskesmas di Nagekeo perluas layanan bagi remaja cegah stunting