Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi membagikan sejumlah kiat bagi orang tua untuk membantu anak-anaknya mempunyai lingkungan pertemanan yang positif untuk menghindari tindakan atau perilaku seksual.
“Anak perlu mendapatkan bimbingan untuk menjalin pertemanan yang sehat dan kesempatan untuk membayangkan atau melatih kemampuan bersosialisasi baik di ranah hubungan langsung dan berani,” kata Gisella saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu, (15/12).
Gisella mengatakan anak perlu memahami dirinya terlebih dahulu untuk dapat memilah dan mengolah hubungan sosialnya. Hal ini berkaitan dengan melatih insting dan pemahaman akan hubungan sosial yang berbahaya dan aman.
Orang tua, pihak sekolahnya atau orang-orang terdekat dapat menjadi model percontohan (role model) yang baik agar anak paham mengenai hubungan sosial yang sehat.
“Anak juga perlu dibekali informasi akses keamanan. Termasuk adanya indikasi atau tanda-tanda orang yang mencurigakan atau membuat anak merasa tidak aman, serta akses perlindungan mana yang ia bisa raih,” ujar dia.
Menurutnya agar anak dapat berada di lingkaran pertemanan yang positif, orang tua dapat memberikan paparan contoh-contoh hubungan sosial yang sehat dalam beberapa konteks sosial, yaitu di mana setiap individu saling menghargai satu sama lain dan berkomunikasi dengan terbuka.
Anak perlu diberi kesempatan dan cerita perlu didengarkan dengan baik. Misalnya cerita soal pengalaman pertemanan sehari-hari, sehingga orang tua bisa membantu anak memprosesnya dan memberikan saran-saran yang bermanfaat.
Gisella mengatakan orang tua juga tidak boleh lupa untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih atau berpendapat.
“Sehingga dia tahu bahwa dalam konteks sosial di luar keluarga, mereka dapat mengungkapkan pendapatnya, menjadi dirinya yang tulus dan mungkin kadang berbeda pendapat dan menolak hal-hal yang tidak baik menurutnya,” katanya.
Baca juga: Simak cara mengenali gejala dan penanganan diabetes melitus pada anak
Baca juga: Komisi I DPR-RI meminta SKB memberdayakan internet-ponsel untuk anak diterbitkan