Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, ditutup menguat di tengah optimisnya data tenaga kerja Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.876 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.894 per dolar AS.
"Optimisnya data tenaga kerja dan upah AS yang dirilis pada hari Jumat lalu meredakan kekhawatiran akan resesi AS dan meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan jalur pengetatan kebijakan moneter yang agresif," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin, (8/8/2022).
Ekonomi AS menambah 528.000 pekerja baru di luar sektor pertanian, lebih tinggi dari perkiraan untuk penambahan 250.000 pekerja baru dengan periode sebelumnya juga direvisi lebih tinggi untuk penambahan 398.000 pekerja baru.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen, lebih rendah dari perkiraan dan periode sebelumnya di level 3,6 persen.
Untuk data tingkat upah rata-rata per bulan juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,5 persen dan 5,2 persen pada tingkat tahunan.
Optimisnya data tenaga kerja dan upah AS tampaknya telah menghidupkan kembali persepsi jalur suku bunga Fed yang lebih agresif di bulan-bulan berikutnya. Hal itu diperkirakan dapat memberikan dukungan ekstra untuk dolar dan imbal hasil obligasi AS.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.905 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.874 per dolar AS hingga Rp14.933 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.915 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.904 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah diprediksi menguat seiring meredanya ekspektasi The Fed
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi naik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat di tengah optimisnya data tenaga kerja AS
Rupiah menguat terhadap dolar AS
Optimisnya data tenaga kerja dan upah AS yang dirilis pada hari Jumat lalu meredakan kekhawatiran akan resesi AS...