Asita: Bersihkan sampah di lokasi kuliner Labuan Bajo

id Abed Frans

Asita: Bersihkan sampah di lokasi kuliner Labuan Bajo

Ketua ASITA NTT Abed Frans ketika memberikan keterangan pers di Kupang. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

Lokasi kuliner di Kota Labuan Bajo diminta segera dibersihkan dari sampah bekas proyek agar terlihat elok dan menawan saat kunjungan delegasi dari IMF-WB.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans meminta lokasi kuliner di Kota Labuan Bajo dibersihkan dari sampah bekas proyek agar terlihat elok dan menawan saat kunjungan delegasi dari IMF-WB.

"Sampah-sampah di lokasi kuliner Labuan Bajo seperti Kampung Ujung perlu segera dibersihkan, kelihatan masih banyak debu dan pasir sisa pengerjaan proyek," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat, usai melakukan perjalanan ke Labuan Bajo.

Ia mengatakan pihaknya bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah meninjau kesiapan Kota Labuan Bajo menyambut kunjungan delegasi IMF-WB setelah kegiatan di Bali.

Menurutnya, secara umum Kota Labuan Bajo sudah membenahi bandara, pelabuhan, dan lingkungan dalam kota. Khusus lokasi kuliner di Kampung Ujung, sudah dibenahi pula, tetapi masih terdapat sampah-sampah sisa pengerjaan proyek.

"Kami berharap dalam satu dua hari ke depan, sampah-sampah ini bisa ditangani oleh pemerintah daerah agar terlihat sedap di pandang mata," katanya dan menambahkan keberadaan sampah tersebut juga disoroti Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan bersama itu.

Gubernur, lanjut Abed, sudah meminta agar pasir-pasir sisa proyek di pinggir jalan segera disedot agar saat wisatawan sedang menikmati kuliner di tempat itu, tidak terganggu oleh debu.

Baca juga: Christyono: Pasokan listrik untuk Labuan Bajo aman

Selain itu, Gubernur juga berencana menutup jalan di Kampung Ujung jika sudah beroperasi sebagai tempat kuliner wisatawan. "Karena tidak higienis apabila wisatawan makan tapi kendaraan mondar mandir di situ juga," katanya.

Abed berharap, pemandangan sampah-sampah di lokasi kuliner itu segera ditangani pemerintah setempat mengingat tidak lama lagi akan dikunjungi para delegasi yang merupakan pejabat tinggi atau wisatawan high class dari berbagai negara.