Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak 430 kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur sepanjang September 2022.
"Gempa bumi di Pulau Sumba dan sekitarnya didominasi berkekuatan magnitudo 3 atau di bawahnya sebanyak 324 kejadian atau 75,3 persen dari total kejadian sebanyak 430," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Sumba Timur BMKG, Kustoro Hariyatmoko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (3/10/2022).
Sementara itu, kejadian gempa bumi dengan magnitudo antara 3-5 terjadi sebanyak 106 kejadian atau 24,6 persen dari total kejadian.
Ia menjelaskan berdasarkan kedalaman, pusat gempa bumi kurang dari 60 kilo meter (km) sebanyak 347 kejadian, lebih dari 60 km sebanyak 79 kejadian dan lebih dari 300 km 4 kejadian.
Kustoro mengingatkan masyarakat di Pulau Sumba untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman gempa bumi yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena Pulau Sumba merupakan wilayah yang sangat sering diguncang gempa bumi karena berada pada batas dua lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.
Baca juga: Lanudal Kupang - BPBD NTT simulasi penanganan dampak gempa bumi
Bahkan pada 19 Agustus 1977, kata dia wilayah Pulau Sumba bagian selatan pernah dihantam gelombang tsunami yang dipicu gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.
Baca juga: BMKG: Flores alami 50 kejadian gempa bumi selama Agustus 2022
"Upaya-upaya antisipasi harus terus disiagakan untuk meminimalisir dampak kerugian jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar," katanya.
Kustoro juga mengimbau masyarakat agar terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG sebagai sumber yang terpercaya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi gempa bumi atau tsunami dari sumber-sumber lain yang tidak bertanggung jawab seperti yang sering kali muncul di media sosial.