Pemerintah Relokasi Puluhan Pedagang di Pasar Oesao

id Pasar

Pemerintah Relokasi Puluhan Pedagang di Pasar Oesao

Para pedagang di Pasar Oesao, Kupang Timur

"Relokasi terhadap 43 pedagang pasar tersebut semata-mata untuk memperlancar pembangunan pasar modern Oesao, dan sudah kita lakukan sejak pekan lalu," kata Titus Anin.
Kupang  (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur merelokasi sekitar 43 pedagang di Pasar Oesao di wilayah Kecamatan Kupang Timur untuk mempercepat pembangunan pasar modern yang ditargetkan selesai dalam waktu lima bulan.

"Relokasi terhadap 43 pedagang pasar tersebut semata-mata untuk memperlancar pembangunan pasar modern Oesao, dan sudah kita lakukan sejak pekan lalu," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kupang Titus Anin di Oelamasi, Rabu.

Pelaksanaan relokasi tersebut melalui sebuah proses sosialisasi yang intens dengan melibatkan pemerintah kabupaten, DPRD Kabupaten Kupang, pemerintah kecamatan Kupang Timur dan pemerintah Kelurahan Oesao kepada para pedagang yang selama ini menempati lahan dalam kawasan pasar Oesao.

Pembangunan pasar modern Oesao yang menjadi satu-satunya pasar yang termegah di Kabupaten Kupang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2016, namun adanya kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi anggaran sehingga pembangunannya baru dimulai dalam tahun ini.

Anin mengatakan pedagang di Pasar Oesao sangat mendukung terhadap rencana pembangunan pasar modern Oesao yang menelan anggaran Rp7 miliar itu.

"Para pedagang di Oesao sudah sejak lama mengharapkan pembangunan pasar modern ini agar pedagang memiliki tempat usaha yang layak seperti di beberapa pasar modern di Kota Kupang," kata Anin.

Ia menegaskan setelah 43 pedagang direlokasi ke lokasi pasar sementara, proses pembangunan pasar moderen Oesao mulai dilaksanakan pekan lalu.

"Proses pembangunan sudah dilakukan. Saat ini pembangunannya masih pada tahap pembangunan tiang. Kita menargetkan pasar ini sudah rampung dikerjakan dalam waktu lima bulan ke depan," kata Anin.

Menurut dia, kawasan pasar modern Oesao yang terdiri dari dua lantai itu akan dilengkapi lahan parkir kendaraan untuk mendukung aktifitas bongkar muat barang milik para pedagang.

"Selama ini kegiatan bongkar muat barang dilakukan di pinggir jalan nasional Timor Raya sehingga menganggu arus lalu lintas yang melintas di daerah ini. Apalagi jalan nasional ini selalu dilintasi pejabat negara maupun pejabat asing menuju Timor Leste sehingga tidak nyaman bagi pengguna jalan ini," kata Anin.