Sulit Menebak Arah Koalisi PDIP

id koalisi

Sulit Menebak Arah Koalisi PDIP

Ahmad Atang

"PDI Perjuangan merupakan partai yang sampai hari ini sulit ditebak arah koalisinya," kata Ahmad Atang.
Kupang (Antara NTT) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi mengakui sulit untuk menebak arah koalisi PDI Perjuangan menjelang Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur pada 2018.

"PDI Perjuangan merupakan partai yang sampai hari ini sulit ditebak arah koalisinya, namun jika dilihat dari posisi partai yang ada, sangat mungkin partai yang berkoalisi dengan PDIP nanti adalah Hanura dan dan PKPI," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu ketika dimintai pandangan seputar arah koalisi PDI Perjuangan menjelang Pilgub NTT, mengingat koalisi sebagian besar partai yang memiliki perwakilan di DPRD NTT sudah mulai terbentuk.

Partai Golkar dengan bermodalkan 11 kursi di DPRD NTT misalnya, sudah hampir pasti berkoalisi dengan NasDem untuk mengusung pasangan Jacki Uly-Melkianus Laka Lena di arena Pilgub NTT.

Begitu pun Partai Gerindra sudah pasti berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional untuk mengusung Esthon Foenay-Chris Rotok dan Demokrat-PKB mengusung pasangan bakal calon Beny Harman-Beny Litelnoni.

Menurut dia, jika PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Hanura dan PKPI untuk mengusung calon bersama, maka figur yang akan diusung adalah Kristo Blasin dan Lusia Adinda Dua Nurak.

"Kalau koalisi PDIP-Hanura-PKPI, maka figur yang akan diusung PDI Perjuangan adalah Kristo Blasin dan Lusia Adinda Dua Nurak," katanya.

Menurut dia PDIP tidak akan mendorong Ray Fernandez (Bupati Timor Tengah Utara saat ini) karena Katolik dari Pulau Timor belum tentu berpasangan dengan Katolik dari Flores," katanya.

"Karena itu, dugaan saya PDIP akan memaksa kadernya maju sebagai calon gubernur sehingga jika Ibrahim Agustinus Medah didorong dari Hanura maka posisinya jadi wakil gubernur," ujarnya.

Dengan demikian, siapapun yang keluar melalui kendaraan politik PDI Perjuangan, wakilnya tetap Ibrahim Medah.

"Jika Kristo Blasin atau Lusia Adinda Dua Nurak yang disodorkan PDI Perjuangan maka paket ini merupakan paduan Flores dan Rote," katanya.

"Peluang yang paling mungkin menurut saya, Ibu Lusia Dua Nurak-Ibrahim Agustinus Medah dibandingkan Kristo-Medah, karena dinilai ideal untuk berhadapan dengan paket yang sudah ada saat ini dan lebih berpeluang untuk memenangkan pemilihan," katanya.

Masih wacana
Sementara itu, Sekretaris Partai Demokrat Nusa Tenggara Timut Fernandus Leu menegaskan, paket bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Beny Harman-Beny Litelnoni (Beny-Beny) masih wacana.

"Belum diputuskan, tetapi yang pasti adalah pendamping Beny Harman adalah putra dari Pulau Timor," kata Ferdinandus Leu di Kupang, Senin.

Juru Bicara Bacagub Beny Harman, Gabriel Suku Kotan secara terpisah mengatakan, Partai Demokrat sudah dipastikan mendukung kadernya, Beni Kabur Harman (BKH) menjadi bakal calon gubernur (bacagub) NTT tahun 2018.

Sementara untuk pendamping BKH, saat ini sudah mulai mengerucut kepada figur yang merupakan putra Timor.

Pengumuman siapa putra Timor tersebut, akan disampaikan setelah BKH selesai melakukan safari kunjungan ke-4 kabupaten sisa yang belum dikunjungi yakni, Lembata, Flores Timur, Rote Ndao dan Sabu Raijua.

Suku Kotan menjelaskan, polemik seputar siapa bacagub yang akan didorong Partai Demokrat untuk pentas pilgub NTT tahun 2018 sudah final pada sosok BKH.

Seluruh pengurus, kader dan simpatisan partai ini sudah solid mendorong BKH dan terus berjuang untuk memenangkan pertarungan politik lima tahunan pasca selesai masa tugas Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur Beny Litelnoni.

Saat ini, BKH terus bersosialisasi ke semua kabupaten untuk meyakinkan masyarakat bahwa BKH sudah siap maju dan menyumbangkan tenaga juga pikiran untuk kemajuan NTT.

Mengenai siapa pendamping BKH dan parpol mana yang siap berkoalisi, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT ini mengatakan, saat ini sudah mulai mengerucut soal figur mana yang menjadi pendamping.

Dari beberapa nama yang sudah melakukan pendaftaran di Demokrat, satu di antaranya dipastikan akan menjadi pendamping BKH.

"Kalau ditanya siapa yang dampingi bacagub BKH, saya sampaikan bahwa figur putra Timor. Soal siapa, nanti ada waktunya pasti diumumkan secara resmi. Sekarang ini konsentrasi kita membangun koalisi bersama dengan partai-partai," katanya. 

"Tapi untuk pendamping sudah bisa dipastikan sudah ada, tinggal waktu yang tepat akan disampaikan bacagub BKH," kata Suku Kotan.