Kupang (ANTARA News NTT) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong pemerintah kabupaten di Pulau Sumba agar memperkuat unsur sakral dalam pelaksanaan ritus adat Pasola di daerah itu.

"Saya berharap Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Barat dapat merancang unsur sakralnya agar pelaksanaan Pasola kental dengan nuansa magisnya," kata Kadis Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (10/1).

Baginya, Pasola tidak hanya sekadar pertunjukan atraksi berkuda melainkan sebagai sebuah ritual magis yang sarat dengan nilai-nilai kearifan budaya lokal masyarakat setempat.

Atas dasar itu, dalam kunjungan sebelumnya ke Pulau Sumba, Gubernur NTT Viktor Laiskodat juga telah meminta pemerintah daerah agar menata kembali lokasi pelaksaaan Pasola.

Penataan lokasi yang diinginkan Gubernur Laiskodat adalah tempat parkir kendaraan bermotor agar bisa berjarak sekitar satu kilometer dengan lokasi Pasola agar tidak menimbulkan kegaduhan.

"Karena ini ritual adat sehingga di sekitaranya harus steril dari suara dan lalu lalang kendaraan sehingga suasana ritus adat ini betul-betul terasa," katanya.

Baca juga: Jaga Kesakralan Pasola

Menurutnya, kekuatan unsur sakral harus menjadi daya tarik tersendiri dalam mempromosikan Pasola sebagai salah satu ikon tujuan wisata di Pulau Sumba.

"Di sinilah daya tariknya agar wisatawan yang datang menyaksikan bisa merasakan hal berbeda dari Pasola, tidak semata sebagai pertunjukkan berkuda," katanya.

Untuk itu Marius berharap agar pelaksaaan Pasola 2019 dirancang dengan baik oleh pemerintah kabupaten setempat dengan memperkuat daya tariknya dengan menonjolkan nilai-nilai budaya.

"Tradisi Pasola ini memang sudah terkenal di mana-mana karena itu daya tariknya harus terus-menerus diperkuat sehingga ada nilai lebih yang didapat wisatawan yang datang," katanya.

Baca juga: Pasola Sumba Mulai Digelar 18 Februari

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024