Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan lulusan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) dibutuhkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR berpesan kepada saya bahwa dari 44 lulusan Program Studi (Prodi) Perumahan dan Pemukiman ditarik serta ditempatkan di BUMN - BUMN yang sekarang terlibat dalam pembangunan IKN," ujar Basuki dalam Sidang Senat Terbuka Politeknik Pekerjaan Umum (PU) yang dipantau di Jakarta, Senin, (18/9/2023).
Basuki mengatakan pembangunan 47 tower atau menara rusun ASN IKN dilakukan oleh para kontraktor dan mereka membutuhkan lulusan-lulusan Politeknik PU.
Hal yang sama berlaku pula bagi lulusan-lulusan Prodi Politeknik PU lainnya seperti Sumber Daya Air, Prodi Jalan dan Jembatan, serta prodi lainnya yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Kita membangun 47 menara rusun ASN di IKN mulai bulan ini, di samping pembangunan fasilitas air minum, infrastruktur sanitasi, dan pembangunan kantor-kantor yang sudah mulai berjalan saat ini," kata Basuki.
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi sentral dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa.
Paradigma perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan di lokasi yang baru.
Baca juga: MenpanRB targetkan 1.800 ASN akan pindah ke IKN tahap pertama
Baca juga: DPR RI siapkan skenario pindah ke IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR: Lulusan Politeknik PU dibutuhkan dalam pembangunan IKN
"Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR berpesan kepada saya bahwa dari 44 lulusan Program Studi (Prodi) Perumahan dan Pemukiman ditarik serta ditempatkan di BUMN - BUMN yang sekarang terlibat dalam pembangunan IKN," ujar Basuki dalam Sidang Senat Terbuka Politeknik Pekerjaan Umum (PU) yang dipantau di Jakarta, Senin, (18/9/2023).
Basuki mengatakan pembangunan 47 tower atau menara rusun ASN IKN dilakukan oleh para kontraktor dan mereka membutuhkan lulusan-lulusan Politeknik PU.
Hal yang sama berlaku pula bagi lulusan-lulusan Prodi Politeknik PU lainnya seperti Sumber Daya Air, Prodi Jalan dan Jembatan, serta prodi lainnya yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Kita membangun 47 menara rusun ASN di IKN mulai bulan ini, di samping pembangunan fasilitas air minum, infrastruktur sanitasi, dan pembangunan kantor-kantor yang sudah mulai berjalan saat ini," kata Basuki.
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi sentral dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa.
Paradigma perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan di lokasi yang baru.
Baca juga: MenpanRB targetkan 1.800 ASN akan pindah ke IKN tahap pertama
Baca juga: DPR RI siapkan skenario pindah ke IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR: Lulusan Politeknik PU dibutuhkan dalam pembangunan IKN