Atambua (ANTARA) - Kepolisian Resor Belu yang berbatasan dengan negara Timor Leste menggelar rasia malam hari dalam rangka meningkatkan keamanan di daerah perbatasan jelang Pemilu 2019.

Dalam kesempatan rasia yang dilakukan pada Selasa (19/3) malam pukul 22.00 WITA tersebut, polisi merasia belasan tempat yang dicurigai berpotensi menggangu keamanan di daerah itu.

Beberapa titik lokasi yang dijadikan lokasi rasia tersebut seperti kos-kosan, serta tempat hiburan malam dan penginapan kelas melati di kota perbatasan itu.

Pantauan Antara saat dilakukan rasia di salah satu penginapan kelas melati di kota itu, ditemukan tiga orang wanita tanpa identitas, salah satunya adalah warga Kota Kupang yang diduga sebagai salah satu PSK yang dipesan menggunakan sistem daring.

Kapolres Belu AKBP Christian Tobing kepada wartawan saat dilaksanakannya rasia mengatakan bahwa salah satu wanita mengaku berasal dari Kota Kupang, namun tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

"Kami temukan ada tiga wanita yang diduga sebagai korban pemesanan PSK daring, dan sudah dibawa ke kantor untuk diperiksa lebih lanjut," kata 

Disamping itu di tas salah satu wanita yang ditemukan saat rasia terdapat satu dos alat kontrasepsi yang sudah terpakai lima buah.

Tak hanya itu dalam rasia untuk dalam rangka pengamanan Pemilu, di salah satu kos-kosan ditemukan juga tiga orang wanita salah satunya adalah seorang gadis di bawah umur yang sedang disiapkan untuk dikirim ke Malaysia dengan iming-iming bekerja di negeri Jiran itu.

"Tak hanya itu kami juga tangkap perekrutnya, seorang wanita dan sudah dibawa ke Polres untuk dilakukan pengembangan kasus," ujar dia.

Ia menambahkan sampai saat ini wilayah perbatasan khususnya di Kabupaten Belu masih kondusif jelang Pemilu 2019.

Baca juga: Polres Belu Amankan 10 Ton BBM Selundupan
Baca juga: Polres Belu selidiki dugaan korupsi percetakan sawah

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024