Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan wilayahnya telah ditetapkan sebagai daerah percontohan pengembangan tanaman lamtoro teramba di Nusa Tenggara Timur (NTT) guna memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional.
"Pengembangan tanaman lamtoro ini sangat menjanjikan sehingga Kupang ditetapkan sebagai pusat percontohan pengembangan usaha tanaman lamtoro guna memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno ketika dihubungi Antara di Oelamasi, Senin (3/2).
Dia menambahkan, penanaman pakan ternak jenis lamtoro sedang gencar dilakukan pada semua desa guna memenuhi kebutuhan pakan ternak milik peternak di daerah ini.
Menurut Bupati Kupang Korinus Masneno, Lamtoro tidak hanya untuk pemenuhan pakan ternak tetapi juga memiliki nilai ekonomis karena bijinya dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Petani didorong tanam tanaman hijau untuk kebutuhan ternak
Hal ini sudah dilakukan oleh kelompok tani di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu yang berhasil mengumpulkan 3.800 kilogram biji lamtoro dan dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram.
Ia mengapresiasi upaya para peternak di Kabupaten Kupang yang terus mengembangkan pakan ternak dengan memperbanyak penanaman tanaman lamtoro teramba.
Masneno menambahkan apabila persediaan pakan ternak semakin memadai maka populasi ternak sapi potong di wilayah Kabupaten Kupang juga akan terus meningkat.
"Kami optimistis kualitas daging sapi potong dari Kabupaten Kupang jauh lebih berkualitas karena mengkonsumsi pakan yang berkualitas pula," ujarnya.
Bupati Kupang Korinus Masneno (kiri) saat mengikuti upacara penanaman tanaman Lamtoro Teramba di Camplong, sekitar 40 km timur Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)
Menurut Bupati Korinus, pembangunan sektor peternakan merupakan salah satu program prioritas pemerintahannya guna meningkatkan ekonomi masyarakat peternak di wilayah Kabupaten Kupang.
"Pengembangan tanaman lamtoro ini sangat menjanjikan sehingga Kupang ditetapkan sebagai pusat percontohan pengembangan usaha tanaman lamtoro guna memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno ketika dihubungi Antara di Oelamasi, Senin (3/2).
Dia menambahkan, penanaman pakan ternak jenis lamtoro sedang gencar dilakukan pada semua desa guna memenuhi kebutuhan pakan ternak milik peternak di daerah ini.
Menurut Bupati Kupang Korinus Masneno, Lamtoro tidak hanya untuk pemenuhan pakan ternak tetapi juga memiliki nilai ekonomis karena bijinya dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Petani didorong tanam tanaman hijau untuk kebutuhan ternak
Hal ini sudah dilakukan oleh kelompok tani di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu yang berhasil mengumpulkan 3.800 kilogram biji lamtoro dan dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram.
Ia mengapresiasi upaya para peternak di Kabupaten Kupang yang terus mengembangkan pakan ternak dengan memperbanyak penanaman tanaman lamtoro teramba.
Masneno menambahkan apabila persediaan pakan ternak semakin memadai maka populasi ternak sapi potong di wilayah Kabupaten Kupang juga akan terus meningkat.
"Kami optimistis kualitas daging sapi potong dari Kabupaten Kupang jauh lebih berkualitas karena mengkonsumsi pakan yang berkualitas pula," ujarnya.
Menurut Bupati Korinus, pembangunan sektor peternakan merupakan salah satu program prioritas pemerintahannya guna meningkatkan ekonomi masyarakat peternak di wilayah Kabupaten Kupang.