Kupang (ANTARA) - Ketua Panitia Gebyar Ramadhan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sokan Teibang mengatakan penjualan takjil Ramadhan tahun 2020 dilakukan dalam jaringan (daring) guna mengantisipasi terjadinya kerumunan warga untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
"Kami sudah menyepakati kegiatan penjualan takjil Ramadhan tahun 2020 dilakukan secara online untuk menghindari terjadinya kerumunan warga dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Kupang," kata Sokan Teibang kepada wartawan di Kupang, Jumat (25/4).
Ia mengatakan panitia gebyar Ramadhan Kota Kupang telah berkoordinasi dengan pelaku usaha takjil untuk tidak menjual takjil di tempat-tempat umum guna menghindari kerumunan warga di tengah pandemi COVID-19.
Penjual takjil hanya dilakukan secara daring melalui aplikasi bekerjasama dengan aplikasi Grab food dan aplikasi start-up lokal Qlimutu.
Baca juga: Pelaku usaha takjil akan diberi modal usaha
Baca juga: Pedagang takjil mulai marak di bulan Ramadhan
Menurut Sokan, terdapat beberapa lokasi penjualan takjil Ramadhan yang melayani pemesanan secara online atau daring tersebar di Kelurahan Airmata, Kelurahan Solor, Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Fontein dan Kelurahan Oesapa.
Ia mengatakan, makanan yang dijual berupa berbagai aneka makanan berbuka puasa yang sering dijual para pelaku usaha takjil pada setiap bulan Ramadhan.
"Kami menjamin higenitas makanan yang dijual secara online pasti kue maupun makanan yang dijual merupakan produk yang dijamin aman untuk dikonsumsi,"tegasnya.
Sementara, Humas Gugus Tugas COVID-19 Kota Kupang yang diwakili oleh Kepala Bidang Layanan e-Government pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Kupang, Wildrian R. Otta mengatakan semua penjual takjil Ramadhan yang menggunakan aplikasi penjualan online tidak akan dipungut biaya.
"Apabila ada pelaku usaha yang ingin bergabung silahkan menghubungi panitia untuk diakomodir ke dalam aplikasi Qlimutu dan Grab," tegas mantan Lurah Naikoten 2 itu.
Dirinya mengakui bahwa, di tengah wabah COVID-19, Pemerintah Kota Kupang tetap mencari jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Kota Kupang.
Pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi dalam melawan COVID-19 sehingga wabah ini cepat tertangani sehingga tidak berdampak luas terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
Pemerintah berharap dengan adanya inovasi dan kolaborasi ini dapat menciptakan semangat baru dalam penanganan dampak dari penyebaran COVID-19 di ibu kota provinsi NTT ini.
"Kami sudah menyepakati kegiatan penjualan takjil Ramadhan tahun 2020 dilakukan secara online untuk menghindari terjadinya kerumunan warga dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Kupang," kata Sokan Teibang kepada wartawan di Kupang, Jumat (25/4).
Ia mengatakan panitia gebyar Ramadhan Kota Kupang telah berkoordinasi dengan pelaku usaha takjil untuk tidak menjual takjil di tempat-tempat umum guna menghindari kerumunan warga di tengah pandemi COVID-19.
Penjual takjil hanya dilakukan secara daring melalui aplikasi bekerjasama dengan aplikasi Grab food dan aplikasi start-up lokal Qlimutu.
Baca juga: Pelaku usaha takjil akan diberi modal usaha
Baca juga: Pedagang takjil mulai marak di bulan Ramadhan
Menurut Sokan, terdapat beberapa lokasi penjualan takjil Ramadhan yang melayani pemesanan secara online atau daring tersebar di Kelurahan Airmata, Kelurahan Solor, Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Fontein dan Kelurahan Oesapa.
Ia mengatakan, makanan yang dijual berupa berbagai aneka makanan berbuka puasa yang sering dijual para pelaku usaha takjil pada setiap bulan Ramadhan.
"Kami menjamin higenitas makanan yang dijual secara online pasti kue maupun makanan yang dijual merupakan produk yang dijamin aman untuk dikonsumsi,"tegasnya.
Sementara, Humas Gugus Tugas COVID-19 Kota Kupang yang diwakili oleh Kepala Bidang Layanan e-Government pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Kupang, Wildrian R. Otta mengatakan semua penjual takjil Ramadhan yang menggunakan aplikasi penjualan online tidak akan dipungut biaya.
"Apabila ada pelaku usaha yang ingin bergabung silahkan menghubungi panitia untuk diakomodir ke dalam aplikasi Qlimutu dan Grab," tegas mantan Lurah Naikoten 2 itu.
Dirinya mengakui bahwa, di tengah wabah COVID-19, Pemerintah Kota Kupang tetap mencari jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Kota Kupang.
Pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi dalam melawan COVID-19 sehingga wabah ini cepat tertangani sehingga tidak berdampak luas terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.
Pemerintah berharap dengan adanya inovasi dan kolaborasi ini dapat menciptakan semangat baru dalam penanganan dampak dari penyebaran COVID-19 di ibu kota provinsi NTT ini.