Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengemukakan permintaan paket wisata (tour) ke provinsi setempat sudah melimpah memasuki musim liburan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
Pengunjung berwisata di Pantai Mandorak di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Sabtu (9/9). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Memasuki libur Lebaran ini merupakan high season. Permintaan paket tour yang masuk cukup banyak terutama ke Labuan Bajo yang memiliki destinasi unggulan Taman Nasional Komodo," kata Abed Frans saat dihubungi Antara di Kupang, Minggu (10/6).
Ia mengatakan, belum dihitung keseluruhan jumlah permintaan paket tour dari berbagai operator yang dinaungi ASITA, namun menurutnya permintaan yang masuk sudah sangat membeludak.
Pemilik perusahaan yang melayani perjalanan wisata Flobamor Tour itu mencontohkan permintaan paket wisata untuk pada Juni dan Juli 2018 sudah mencapai sebanyak delapan grup dengan kisaran jumlah antara 10-30 pax setiap grup.
Baca juga: Asita optimistis penerbangan Kupang-Lombok tingkatkan arus wisatawan
"Teman-teman operator lainnya yang memiliki market overseas untuk wisatawan mancanegara juga sedang sibuk-sibuknya melayani permintaan tour, yang masuk," katanya.
Abed mengatakan, sebagian besar permintaan paket wisata yang diterimanya untuk tujuan wisata ke Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Alor.
Ia mengungkapkan, para operator setempat bahkan sampai kesulitan melayani banyaknya permintaan paket wisata yang masuk selama musim high sesion ini.
Terutama, lanjutnya, kesulitan yang dihadapi dalam menyediakan kapal-kapal wisata yang memadai bagi wisatawan terutama permintaan wisata ke Labuan Bajo, Pulau Komodo.
"Untuk sekarang ini kapal cukup sulit karena semuanya sudah beroperasi. Bahkan ada teman yang terpaksa menolak permintaan tour karena tidak ada kapal untuk disewa," katanya.
Baca juga: Asita jajaki penjualan wisata pantai Oetune
Pesona objek wisata pulau timbul pasir putih di wilayah Meko, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
Ia mengatakan, belum dihitung keseluruhan jumlah permintaan paket tour dari berbagai operator yang dinaungi ASITA, namun menurutnya permintaan yang masuk sudah sangat membeludak.
Pemilik perusahaan yang melayani perjalanan wisata Flobamor Tour itu mencontohkan permintaan paket wisata untuk pada Juni dan Juli 2018 sudah mencapai sebanyak delapan grup dengan kisaran jumlah antara 10-30 pax setiap grup.
Baca juga: Asita optimistis penerbangan Kupang-Lombok tingkatkan arus wisatawan
"Teman-teman operator lainnya yang memiliki market overseas untuk wisatawan mancanegara juga sedang sibuk-sibuknya melayani permintaan tour, yang masuk," katanya.
Abed mengatakan, sebagian besar permintaan paket wisata yang diterimanya untuk tujuan wisata ke Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Alor.
Ia mengungkapkan, para operator setempat bahkan sampai kesulitan melayani banyaknya permintaan paket wisata yang masuk selama musim high sesion ini.
Terutama, lanjutnya, kesulitan yang dihadapi dalam menyediakan kapal-kapal wisata yang memadai bagi wisatawan terutama permintaan wisata ke Labuan Bajo, Pulau Komodo.
"Untuk sekarang ini kapal cukup sulit karena semuanya sudah beroperasi. Bahkan ada teman yang terpaksa menolak permintaan tour karena tidak ada kapal untuk disewa," katanya.
Baca juga: Asita jajaki penjualan wisata pantai Oetune