BPOLBF perkuat kolaborasi melalui pertemuan lintas stakeholder

id BPOLBF, Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh, kolaborasi,Labuan Bajo, DPSP, Manggarai Barat, ASITA, pariwisat

BPOLBF perkuat kolaborasi melalui pertemuan lintas stakeholder

Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh saat berbicara dalam diskusi bersama lintas stakeholder di Taman Green Prundi Hotel Labuan Bajo, Rabu (7/2/2024). (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

...Selain melalui publikasi aktif melalui media massa dan digital, komunikasi interaktif dua arah juga dilaksanakan secara offline melalui tatap muka dan bincang santai bersama para pelaku industri parekraf di Labuan Bajo yang diharapkan menjadi ruan
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai badan yang dibentuk untuk mengakselerasi pengembangan pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo Flores dan sekitarnya terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi bersama lintas stakeholder. Salah satunya adalah dengan mengintensifkan komunikasi lintas stakeholder industri parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) di Labuan Bajo. 
 
"Selain melalui publikasi aktif melalui media massa dan digital, komunikasi interaktif dua arah juga dilaksanakan secara offline melalui tatap muka dan bincang santai bersama para pelaku industri parekraf di Labuan Bajo yang diharapkan menjadi ruang bagi para stakeholder untuk bersama-sama berdiskusi tentang bagaimana menuntaskan permasalahan kepariwisataan yang ada di Labuan Bajo," kata Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin (12/2/2023). 
 
Inisiatif yang dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh yang dikolaborasikan dan difasilitasi bersama Pater Marsel Agot, SVD yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus aktivis lingkungan dan pelaku parekraf Labuan Bajo ini dilakukan secara kasual di Taman Green Prundi Hotel Labuan Bajo, Rabu (7/2/2024). 
 
Bentuk koordinasi dan kolaborasi melalui gaya komunikasi kasual ini diharapkan Frans Teguh dapat mencairkan kekakuan dan menciptakan suasana saling terbuka bagi seluruh pihak yang hadir dalam menyampaikan berbagai kendala, keluhan, serta masukan kepada BPOLBF, terutama terkait isu strategis pengembangan DPSP Labuan Bajo selama ini. 
 
"Kami ingin ada suasana yang terbangun bahwa BPOLBF itu tidak jauh, tidak susah untuk dijangkau dan tidak sulit untuk diajak bicara. Tugas dan fungsi dari BPOLBF adalah mempercepat perkembangan kepariwisataan di daerah, lalu mendorong perkembangan pariwisata yang bisa melibatkan peran aktif masyarakat, bisa memberikan manfaat secara ekonomi, dan juga bisa meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang kita miliki, tanpa menggantikan identitas atau mengambil kewenangan dari kelembagaan yang sudah ada, melainkan berusaha untuk memastikan bahwa koordinasi dan kolaborasi antara daerah dan pusat dalam upaya mempercepat pembangunan kepariwisataan yang ada di Labuan Bajo dapat berjalan dengan baik," katanya. 
 
Frans Teguh juga mengajak semua pihak untuk lebih sering duduk dan berbicara bersama tentang bagaimana mengentaskan masalah-masalah kepariwisataan yang ada di Labuan Bajo, Flores. 
 
Lebih lanjut dalam bincang santai yang kedepannya secara rutin dan berkala akan dilakukan dengan para stakeholder tersebut, Frans Teguh juga menyampaikan beberapa hal yang akan dikerjakan BPOLBF sepanjang tahun 2024 baik di wilayah otoritatif dan koordinatif, antara lain seperti strategi penanganan krisis bencana kepariwisataan, peningkatan kualitas SDM, komunikasi melalui koordinasi aktif bersama Pemda Manggarai Barat, Calender of Event berkelanjutan, serta pengembangan Kawasan Parapuar yang merupakan Kawasan Pariwisata Terpadu yang dikelola BPOLBF. 
 
"Salah satu fokus utama pemerintah hingga saat ini adalah pengembangan SDM. Pariwisata memiliki kriteria dan kualifikasi standar SDM yang harus lebih dipersiapkan, sehingga harus didorong dengan adanya sekolah-sekolah pariwisata seperti SMK Pariwisata, perguruan tinggi pariwisata, kemudian memperbanyak pelatihan dan peningkatan skill bagi para pelaku parekraf, karena membangun pariwisata sama dengan membangun SDM berkualitas. Sementara untuk Calender of Event pada Februari ini akan launching, sehingga para travel agent juga bisa melihat peluang ini untuk bisa mengajak para wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo," katanya. 
 
Terkait pengembangan Kawasan Parapuar pada 23 Januari 2024 lalu BPOLBF telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama dua investor yaitu Dusit Internasional dan Eiger Indonesia.
 
Penandatanganan kedua MoU ini, lanjut Frans Teguh, merupakan langkah awal pergerakan investasi di dalam Kawasan Parapuar, sebelum nantinya akan diturunkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama). 
 
"Beberapa aktivitas outdoor akan menjadi atraksi wisata baru di kawasan yang kami kembangkan bersama Eiger Indonesia, seperti glamping dan tracking activity. Selain itu, kehadiran Dusit Internasional ke depannya akan menambah jumlah sebanyak 150 kamar untuk Labuan Bajo. Ini tentu menambah pilihan atraksi dan akomodasi di destinasi yang saling terintegrasi," katanya. 
 
Sementara itu seorang anggota Asosiasi Travel Agent (ASITA) Manggarai Barat Yakobus Stefanus Muda mengapresiasi program pengembangan pariwisata yang telah dilakukan BPOLBF yang menurutnya telah memberi peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo. 
 
"Kami bersyukur dan memberikan apresiasi kepada BPOLBF karena telah membuat Labuan Bajo menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo. Lalu dengan melihat peningkatan kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun dari 1.700 dan tahun 2023 lalu menjadi 400 ribuan kunjungan, ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Terlepas dari permasalahan di internal maupun kinerja antar kelembagaan. Ada tantangan-tantangan baru ketika pengembangan Labuan Bajo secara massif di bidang pembangunan infrastruktur, telah mencapai tahap yang sudah maksimal, ini hal yang perlu kita banggakan dari seluruh destinasi yang ada di Indonesia," katanya. 

Baca juga: BPOLBF imbau para pelaku parekraf utamakan keamanan dan keselamatan
Baca juga: BPOLBF-Pelaku pariwisata diskusi bahas pengembangan Labuan Bajo
Baca juga: BPOLBF : Pelaku pariwisata Labuan Bajo undang agen wisata Tiongkok
 
Bincang santai dan kegiatan-kegiatan lain yang serupa akan terus berjalan dan secara rutin dilakukan, sehingga komunikasi antar BPOLBF dan para stakeholders lintas instansi dan lembaga pemerintah di daerah, berbagai asosiasi, akademisi, komunitas, media, dan pelaku industri parekraf lainnya bisa semakin baik kedepannya.