Maumere, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mengajak warga pada 21 kecamatan untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi hewan khususnya vaksinasi rabies pada hewan peliharaan mereka.

"Tidak ada alasan untuk tidak memberikan (hewan) untuk divaksin. Kalau tidak diberikan, nanti kita yang terkena dampaknya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende Marianus Aleksander ketika dihubungi dari Maumere, Senin, (3/10/2022).

Hal itu dia sampaikan sebagai bentuk imbauan agar masyarakat tidak menyepelekan penularan rabies melalui gigitan anjing.

Dia mengatakan pentingnya vaksinasi hewan khususnya pada anjing untuk mencegah penyebaran virus rabies.

Marianus menjelaskan vaksinasi diberikan sesuai jadwal yang ada pada pusat kesehatan hewan di masing-masing kecamatan. Informasi itu telah disampaikan oleh kecamatan ke desa/kelurahan yang ada untuk diteruskan kepada warga.

Dinas pun telah menyuntikkan 10 ribu dosis vaksin dengan prioritas daerah yang telah ada kasus gigitan anjing. Jumlah populasi anjing di wilayah tersebut berkisar antara 30-40 ribu ekor.

Rabies merupakan penyakit menular yang bersifat zoonosis atau dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan berakibat kematian.

Marianus pun meminta agar penanganan kejadian gigitan anjing dilakukan sesuai prosedur yang sudah ada.

Jika terkena gigitan, bekas luka gigitan harus dicuci menggunakan air mengalir dan sabun yang memiliki kandungan deterjen. Lalu, korban harus sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR). Selanjutnya kepala anjing harus dibawa ke Dinas Pertanian untuk dilakukan pengecekan pada laboratorium.

Baca juga: Sikka siapkan 10 ribu dosis vaksinasi rabies

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Ende, terdapat 17 kasus gigitan dari Januari hingga Juni 2022 dengan semua kasus dinyatakan positif rabies.

Baca juga: Orang tua dinilai minim pengetahuan pentingnya VAR

Namun, penanganan prosedural telah diberikan kepada korban gigitan anjing rabies sehingga tidak ada korban yang meninggal. Sementara itu belum ada laporan kasus kejadian gigitan dari bulan Juli hingga September 2022.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024