Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai guru dan orang tua mempunyai peran penting dalam mendorong para siswi di sekolah untuk mengikuti vaksinasi Human Papillomavirus (HPV).
"Pelaksanaan vaksinasi HPV bagi sasaran usia kelas 5 SD dilakukan secara rutin setiap tahunnya di sekolah, para orang tua dan guru diharapkan dapat mendorong anak untuk menerima vaksin HPV," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Jefrin Haryanto dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa (23/9).
Ia mengimbau agar masyarakat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap kanker serviks dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus HPV.
Vaksinasi HPV, lanjut dia, sangat dibutuhkan agar melindungi tubuh dari infeksi HPV dan mencegah kanker serviks serta penyakit lainnya yang dapat disebabkan oleh virus tersebut.
"Secara nasional, pemberian vaksinasi HPV dimulai dari usia kelas 5 SD atau 9-15 tahun dan layanan tersebut sudah tersedia di 25 Puskesmas di Kabupaten Manggarai," ujarnya.
Ia menjelaskan sejak tahun 2024, Pemkab Manggarai menyediakan sebanyak 4.500 vial vaksin HPV bagi 1.500 sasaran wanita usia 15-45 tahun dan pada tahun 2025 terdapat 4.254 vial vaksin untuk 1.418 perempuan usia 15 - 45 tahun.
"Dari target itu sebanyak 7.079 merupakan target anak kelas 5 SD atau usia 9-15 tahun, dan terdapat alokasi untuk 1.418 wanita usia 15-45 tahun," katanya.
Ia menambahkan saat ini jumlah vaksin HPV yang tersedia di Kabupaten Manggarai dinilai masih cukup untuk memenuhi dosis pemberian vaksin bagi semua sasaran vaksinasi di daerah itu.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat genjot sosialisasi bahaya HPV dan kanker serviks
Baca juga: Pemkab Mabar mengajak seluruh pihak sukseskan program vaksinasi HPV
Untuk percepatan vaksinasi HPV, ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi bagi sasaran usia 9-15 tahun dilakukan secara serentak sejak bulan Agustus 2025 di sekolah-sekolah.
"Untuk sasaran yang berhalangan hadir pada jadwal pelaksanaan, akan dilakukan sweeping kembali ke sekolah," katanya.
Pihaknya juga mendorong kerja sama dan kolaborasi lintas sektor, termasuk lembaga pendidikan dan orang tua di daerah tersebut guna percepatan pelaksanaan vaksinasi HPV.
"Pelaksanaan vaksinasi untuk sasaran usia 15-45 tahun saat ini masih terbatas pada target tertentu, disesuaikan dengan ketersediaan vaksin," katanya.

