43 calon tenaga kerja di Manggarai dilatih bahasa Jepang

id NTT,tenaga kerja,kerja di jepang,manggarai,Heribertus Nabit

43 calon tenaga kerja di Manggarai dilatih bahasa Jepang

Bupati Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur Heribertus Nabit saat membuka kegiatan pelatihan bahasa Jepang bagi 43 calon tenaga kerja di Ruteng pada 1 Desember 2022. (ANTARA/HO-Prokompim Setda Kabupaten Manggarai)

Ada 43 calon tenaga kerja yang ikut dalam pelatihan bahasa Jepang. Pelatihan ini merupakan persiapan bagi para calon tenaga kerja yang siap bekerja di Jepang...

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan pelatihan bahasa Jepang kepada 43 calon tenaga kerja yang disiapkan untuk bekerja di berbagai perusahaan di Jepang.

"Ada 43 calon tenaga kerja yang ikut dalam pelatihan bahasa Jepang. Pelatihan ini merupakan persiapan bagi para calon tenaga kerja yang siap bekerja di Jepang," kata Bupati Manggarai Heribertus Nabit saat dihubungi dari Kupang, Minggu, (4/12/2022).

Heribertus Nabit mengatakan hal itu terkait adanya pelatihan bahasa asing bagi calon tenaga kerja dari daerah itu yang akan bekerja di luar negeri.

Ia mengatakan kegiatan pelatihan berlangsung selama empat bulan sejak kegiatan pelatihan mulai dibuka pada 1 Desember 2022.

Menurut dia, pelatihan itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Direktur PT Edigy Jaya Global Suryanto Wijaya dan Direktur PT Global With Us LTD Suzuki Takayuki dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai pada bulan Juli 2022.

Dia menjelaskan 43 peserta pelatihan tersebut jika lulus dalam proses pelatihan selama sekitar empat bulan ke depan, disiapkan untuk jadi tenaga kerja di Jepang.

Ia berharap para peserta pelatihan mengikuti seluruh proses pelatihan tersebut dengan naik sehingga bisa lolos untuk bekerja di Jepang.

"Pemerintah barangkali tidak bisa memberikan bantuan secara langsung namun pemerintah membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak termasuk penyelenggaraan pelatihan ini. Ikuti dengan baik, supaya nanti hasilnya baik," kata Heribertus Nabit

Baca juga: Masyarakat berpenghasilan rendah di Manggarai mendapat bantuan air bersih

Ia menambahkan, selain mengikuti pelatihan bahasa Jepang, para peserta juga harus mulai menyiapkan diri secara baik agar nanti jika berhasil lolos menjadi tenaga kerja di Jepang tidak mengalami kesulitan.

Baca juga: Dokter spesialis minta anak dengan HIV positif untuk terapi ARV

Para peserta juga diminta untuk melatih kedisiplinan sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan etos dan iklim kerja di Jepang yang sangat dikenal dengan disiplin.