Pemkab Kupang ingatkan peternak waspadai penyakit ternak

id NTT,penyakit ASF,ternak babi,kabupaten kupang,penyakit ternak

Pemkab Kupang ingatkan peternak waspadai penyakit ternak

Peternakan Babi merupakan salah satu sumber pendapatan ekonomi keluarga bagi masyarakat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/Benny Jahang)

Apabila ada kejadian ternak mati atau sakit agar segera menginformasikan kepada petugas kesehatan di pusat kesehatan hewan terdekat...
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para peternak agar mewaspadai adanya kasus penyakit ternak yang menyebabkan terjadi kematian ternak babi di sejumlah tempat di daerah itu.

"Sehubungan dengan adanya peningkatan kejadian wabah penyakit pada ternak babi yang menyebabkan kematian mendadak pada ternak babi agar para peternak di Kabupaten Kupang untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Alexander M Matte di Kupang, Selasa, (17/1/2023).

Ia mengatakan kasus kematian mendadak pada ternak babi terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kupang yang hingga saat ini masih belum diketahui penyebabnya.

Menurut dia para peternak babi di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu agar meningkatkan kewaspadaan dan biosecurity dalam upaya mencegah penyakit yang menyebabkan banyak ternak babi mati.

Alexander menegaskan upaya pencegahan yang perlu dilakukan masyarakat dalam mengantisipasi adanya kasus kematian ternak Babi seperti tidak membeli ternak Babi, daging Babi dan produk olahannya dari wilayah yang belum diketahui status kesehatan ternak dan produk olahanya.

Dia juga berharap agar warga daerah itu tidak membuang ternak mati di kali atau laut melainkan dikubur untuk memutuskan rantai penularan penyakit.

"Apabila ada kejadian ternak mati atau sakit agar segera menginformasikan kepada petugas kesehatan di pusat kesehatan hewan terdekat," katanya.

Dia juga mengingatkan para peternak di Kabupaten Kupang untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang dengan menggunakan desinfektan.

Ia juga berharap para peternak memberikan pakan bernutrisi dan vitamin secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak Babi.

"Kami juga mengingatkan para peternak Babi untuk membatasi akses keluar masuk orang ke dalam kandang Babi sebagai upaya memutus rantai penularan penyakit yang menyebabkan terak Babi milik warga ada yang mati mendadak," kata Alexander M Matte.

Baca juga: Pemkot Kupang salurkan bantuan 17 sapi untuk kelompok tani

Baca juga: Pemda NTT siapkan 250 hektare kawasan peternakan di Besipae