Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Edistasius Endi meminta pengelola desa wisata memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19, yang mulai membaik, dengan menggelar berbagai festival budaya untuk menarik kunjungan wisatawan.
"Pemerintah desa melalui pengelola desa wisata baik kelompok sadar wisata (pokdarwis) atau badan usaha milik desa (BUMDes) bisa melakukan festival budaya dengan banyak atraksi budaya yang menarik minat wisatawan," kata Bupati di Labuan Bajo, NTT, Kamis, (26/1/2023)..
Dia menjelaskan atraksi budaya yang dikemas dalam sebuah festival budaya dapat menjadi kemasan paket wisata menarik bagi pengunjung baik mancanegara maupun domestik.
Atraksi budaya ini perlu diatur dalam kalender kegiatan yang bisa diakses oleh pengunjung setiap tahun.
Dia mengatakan pemerintah daerah terus mendorong dan mengembangkan lokasi wisata yang ada untuk mengoptimalkan pendapatan daerah. Lalu masyarakat lokal pun dapat menikmati perputaran ekonomi yang hadir lewat berbagai festival budaya di daerah tersebut.
"Penginapan di rumah warga dapat dikemas dengan baik sehingga lama tinggal wisatawan bisa berhari-hari. Kita bisa wajibkan tamu yang melakukan kunjungan kedinasan untuk mengunjungi desa wisata," katanya menandaskan.
Untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada 2023, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat telah menjual paket wisata dari dua desa wisata yakni Desa Wisata Coal dan Loha.
Selain itu, dinas juga merencanakan penyelenggaraan Festival Flores dan Lembata (Florata) pada Juli 2023.
"Kami juga sementara menyusun kalender event untuk ritual adat Penti, sebuah ritus adat Manggarai yang akan digelar di enam kecamatan dalam wilayah Manggarai Barat," ucap Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Pius Baut.
Dia mengatakan pemerintah daerah akan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada untuk mendulang kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah yang ditargetkan sebesar Rp28 miliar pada tahun ini.
"Kami mendapat dukungan dari Kemenparekraf untuk promosi Ayo ke Labuan Bajo," kata Pius.
Baca juga: Kapal wisata sering tenggelam rugikan citra wisata Labuan Bajo
Baca juga: NTT targetkan kunjungan wisatawan 1 juta orang pada 2023