Kemenkeu catat penerima kredit UMi di NTT tambah 18.025 debitur

id kredit umi,penyaluran umi ntt,kredit umi ntt,djpb ntt,kemenkeu,ntt

Kemenkeu catat penerima kredit UMi di NTT tambah 18.025 debitur

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Selama tahun 2022, jumlah debitur UMi di NTT bertambah sebanyak 18.025 debitur dengan nilai penyaluran yang meningkat Rp81,04 miliar...
Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerima kredit Ultra Mikro (UMi) di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah sebanyak 18.025 orang sehingga total penerima hingga Januari 2023 mencapai sebanyak 40.324 debitur.

"Selama tahun 2022, jumlah debitur UMi di NTT bertambah sebanyak 18.025 debitur dengan nilai penyaluran yang meningkat Rp81,04 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (28/1/2023).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penyaluran fasilitas kredit ultra mikro (UMi) untuk mendukung usaha masyarakat di NTT hingga awal 2023.

Catur mengatakan penyaluran UMi di NTT terus mengalami peningkatan dalam periode enam tahun terakhir.

Total nilai kredit yang tersalurkan, kata dia mencapai sebanyak Rp160 miliar. Penyalur UMi terbesar dicatatkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp141,14 miliar.

"Meski terus meningkat, namun nilai penyaluran perlu terus ditingkatkan karena NTT masih lebih rendah dibandingkan provinsi lain," katanya.

Lebih lanjut, Catur mengatakan penyaluran kredit UMi di NTT juga menghadapi sejumlah tantangan seperti aksesibilitas pembiayaan UMi belum maksimal menjangkau pelaku usaha.

Hal itu juga disebabkan oleh masih terbatasnya jumlah lembaga penyalur. Sejak 2017, kata dia, hanya tiga Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang secara konsisten menyalurkan pembiayaan UMi.

Tantangan lain, kata dia, tingkat literasi keuangan para debitur UMi yang masih rendah, sehingga perlu adanya pembinaan kepada debitur untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Catur menambahkan, untuk peningkatan penyaluran ke depan, Kanwil DJPb NTT bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk menambahkan lembaga penyalur dari koperasi.

Baca juga: Penyaluran KUR di NTT bertambah Rp1 triliun

Baca juga: Kemenkeu catat 91.061 KPM di NTT menerima bantuan subsidi upah