Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) yang melanda wilayah pesisir tujuh pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
"Potensi fenomena rob mengancam wilayah pesisir di Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (3/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini banjir pesisir atau rob di wilayah NTT yang berlaku selama 4-6 Februari.
Fenomena rob, kata dia, terjadi akibat adanya fenomena bulan purnama yang terjadi pada 5 Februari 2023 yang menyebabkan terjadi peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Berdasarkan pantauan data prediksi pasan surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan, dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi rob.
Lebih lanjut ia menjelaskan sejumlah titik wilayah perairan di NTT juga berpotensi dilanda gelombang 4-5 meter atau kategori sangat tinggi.
Bahkan di wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, berpotensi dilanda gelombang laut berkisar 6-9 meter atau kategori ekstrem.
Syaeful mengimbau warga agar mewaspadai potensi dampak seperti terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Selain itu gangguan terhadap aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
Warga yang bermukim di wilayah pesisir, kata dia, patut lebih waspada dengan mengamankan diri maupun barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Waspada potensi banjir rob seiring fenomena bulan baru, menurut BMKG
Baca juga: Banjir rob ancam daerah pesisir tujuh pulau di NTT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir 7 pulau NTT pada 4-6 Februari
Waspadai potensi rob landa pesisir di NTT
Potensi fenomena rob mengancam wilayah pesisir di Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote, kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (3/2/2023)