Larantuka (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai ancaman banjir rob di daerah pesisir tujuh pulau di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 5 sampai 6 Januari 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi ketika dimintai keterangan dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Rabu (4/1) mengatakan bahwa selama kurun itu banjir rob berpotensi terjadi di daerah pesisir Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote.
Syaeful menjelaskan bahwa fenomena bulan purnama pada 6 Januari 2023 berpotensi menyebabkan peningkatan signifikan tinggi pasang air laut maksimum dan kondisi tersebut dapat menimbulkan banjir rob.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai gelombang 4-6 meter di wilayah laut NTT
Baca juga: BMKG: Tiga kecamatan di Mabar waspada curah hujan tinggi
Di samping itu, ia melanjutkan, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko banjir di daerah pesisir.
Banjir rob dapat mengganggu aktivitas warga di daerah pesisir, kegiatan bongkar muat di pelabuhan, serta kegiatan usaha tambak garam dan perikanan darat.
Syaeful mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di daerah pesisir meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak banjir pesisir agar kerugian dapat diminimalisir," katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat memantau siaran informasi cuaca dari BMKG.
Banjir rob ancam daerah pesisir tujuh pulau di NTT
Masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak banjir pesisir agar kerugian dapat diminimalisir,"