Nagekeo fokus pantau wilayah rawan bencana saat cuaca ekstrem

id Bencana, bpbd, bmkg, mbay, nagekeo, flores, ntt,Cuaca ekstrem

Nagekeo fokus pantau wilayah rawan bencana saat cuaca ekstrem

Tim BPBD Nagekeo, NTT memantau rumah milik Kristina Opi (45), warga RT 10, Dusun Malabata, Desa Pagomogo yang rusak berat akibat angin puting beliung beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

...Untuk Kabupaten Nagekeo ini kami fokus ke Desa Selalejo Timur, Kecamatan Mauponggo karena pemukiman berada di daerah kemiringan, kata Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo Gusty Pone di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Selasa, (7/2/2023).
Mbay (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur fokus memantau wilayah yang tercatat sebagai kawasan rawan bencana saat cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.

"Untuk Kabupaten Nagekeo ini kami fokus ke Desa Selalejo Timur, Kecamatan Mauponggo karena pemukiman berada di daerah kemiringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo Gusty Pone di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Selasa, (7/2/2023).

Daerah itu merupakan desa yang terpantau khusus setiap cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang. Dia menyebut struktur tanah di desa itu labil sehingga berakibat pada banjir dan tanah longsor.

BMKG telah memprakirakan kondisi cuaca ekstrem yang merupakan dampak dari bibit Siklon 94S dan Siklon Tropis Freddy dan berpotensi mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang hingga 12 Februari 2023.

BPBD pun mengeluarkan imbauan khusus pada warga desa agar segera mengungsi apabila intensitas hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat desa agar terus mengkomunikasikan kondisi cuaca yang ada di lapangan.

"Sudah pernah terjadi pergerakan tanah karena labil tanah di sana. Itu yang kita pantau saat hujan terus menerus seperti ini," ucapnya.

Selain melakukan pemantauan di Desa Selalejo Timur, BPBD Nagekeo juga memantau kondisi Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae yang terancam banjir saat hujan deras.

"Luapan Kali Mbepa di perbatasan sering merendam area pertanian warga," katanya menginfokan.

Tak hanya banjir, wilayah itu juga terancam dengan abrasi sehingga butuh tembok penahan gelombang.

"Pada kondisi cuaca ekstrem ini kami terus memantau dua lokasi yang rawan bencana ini," katanya menjelaskan.

Gusty mengatakan BPBD telah menerima laporan kejadian bencana berupa banjir dan kerusakan rumah warga akibat angin kencang.

Para petugas tengah melakukan pendataan terkait kerusakan dan kerugian yang dialami warga sembari meneruskan informasi mitigasi bencana.

"Kami selalu siap siaga apabila ada kejadian bencana. Mohon warga harus waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas," ujarnya.


Baca juga: 470 jiwa warga Kupang terdampak bencana banjir

Baca juga: Bupati Manggarai minta warga waspadai risiko bencana hidrometeorologi