Kupang (ANTARA) - Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengemukakan bahwa penjualan listrik selama tahun 2022 di seluruh wilayah mengalami peningkatan, khususnya timur Indonesia menjadi wilayah dengan penjualan listrik paling pesat mencapai 9,34 persen.
"Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya dengan 9,34 persen atau 20,34 terawatt-hour (tWh). Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat," kata Darmawan Prasodjo melalui keterangannya di Kupang, Kamis (9/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan hasil penjualan listrik untuk kebutuhan berbagai sektor pembangunan di Tanah Air sepanjang 2022.
Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 tWh dan regional Jawa, Madura, dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 tWh.
Darmawan mengatakan bahwa torehan penjualan terbaik pada tahun 2022 merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi oleh perseroan.
Secara sektoral dan berurutan pada tahun 2022, kata dia, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen, serta layanan multiguna, traksi, dan curah menyumbang 0,79 persen.
"Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi," kata Darmawan.
Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada tahun 2022, menurut dia, menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu.
Selain menyasar sektor Industri, strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan, yakni program Electrifying Agriculture. Program agrikultur modern berbasis energi listrik ini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 tWh.
Melalui program Electrifying Agriculture, PLN juga mendorong inovasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan agar masyarakat yang sebelumnya menggunakan alat-alat mesin pertanian berbasis fosil, mahal, dan merusak lingkungan menjadi berbasis listrik, murah, dan ramah lingkungan.
Selain itu, untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan ritel, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan sebesar 1,31 tWh.