Kupang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unik Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) NTT meningkatkan keandalan sistem jaringan listrik di pulau Timor dengan penerapan teknologi Adaptive Defense Scheme (ADS).
Manager PLN UP2B NTT, Andi Martha Siswahyudi dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Senin, mengatakan bahwa teknologi ini didesain untuk membuat sistem jaringan anti kedip, sehingga mampu memitigasi potensi gangguan dan menjaga stabilitas pasokan listrik,
“ADS bekerja secara otomatis menyeimbangkan beban antara suplai pembangkitan dan kebutuhan listrik di suatu wilayah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa salah satu perangkat penting di balik ADS adalah Real Time Automation Controller (RTAC), sebuah sistem kontrol khusus yang terus-menerus memantau kondisi jaringan listrik.
Jika terjadi gangguan, RTAC akan dengan cepat mengambil keputusan dan memerintahkan ADS untuk bekerja, sehingga sistem kelistrikan di Pulau Timor dapat diamankan.
Andi juga menekankan pentingnya keselamatan kerja dalam implementasi sistem ini. Ia memastikan seluruh tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dan mengutamakan aspek keselamatan bagi tim di lapangan.
General Manager PLN UIW NTT, F Eko Sulistyono menambahkan bahwa pekerjaan ini bukan hanya berfokus pada perbaikan teknis, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di PLN NTT.
"Pelatihan berkelanjutan dan penerapan prosedur operasional standar yang ketat menjadi bagian integral dari komitmen kami. Dengan sinergi antara teknologi modern dan SDM yang andal, kami berupaya dapat memberikan pelayanan kelistrikan terbaik bagi masyarakat," tutur Eko.