Cerita ibu Siti, sukarelawan pemulasaraan jenazah tanpa bayaran

id pemulasaran jenazah, kartini, Rumah Peduli Annisa,Siti Alifah,artikel perempuan Oleh Ni Putu Putri Muliantari

Cerita ibu Siti, sukarelawan pemulasaraan jenazah tanpa bayaran

Tokoh kartini sukarelawan pemulasaran jenazah bernama Siti Alifah saat diwawancara di Yayasan Rumah Peduli Annisa di Denpasar, Bali, Kamis (20/4/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

...Wanita dengan tiga cucu yang berjuang bak Kartini ini menganggap dirinya bukan orang yang lemah, terbukti dari fakta bahwa ia bisa lolos dari lubang permasalahan dan saatnya menjadi contoh bagi perempuan lainnya
Denpasar (ANTARA) - Empat tahun sudah seorang ibu dengan empat anak di Bali menjadi sukarelawan untuk memulasarakan jenazah tanpa bayaran.

Ia adalah Siti Alifah, wanita yang hingga kini telah mengurusi lebih dari 500 jenazah Muslim, termasuk mengeluarkan dari rumah sakit, memandikan, mengurus pemakaman, hingga membiayai seluruh proses tadi.

Banyak cerita di balik kegiatannya sejak tahun 2018 itu, mulai dari awalnya hanya menjaga pasien Rumah Sakit Prof Ngoerah atau sebelumnya RSUP Sanglah, hingga di hadapkan dengan hutang ratusan juta demi bisa menguburkan jenazah sesama Muslim yang telantar atau terkendala biaya di Bali.

"Saya sempat mengalami hidup susah sebagai orang tua tunggal dengan empat anak, ketika anak saya sakit tidak ada keluarga bahkan uang di rumah sakit kita gak pegang uang dan harus bawa anak-anak yang lain," tutur Siti Alifah kepada ANTARA.

Kemudian, setelah terlepas dari lika liku kehidupan Siti berjanji akan membantu setidaknya satu dari 100 orang yang merasakan hal yang sama seperti dia.


Awal jadi relawan