Wali Kota minta warganya waspada terhadap DBD

id Wali kota

Wali Kota minta warganya waspada terhadap DBD

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Koreh. (ANTARA Foto/ist)

"Saat ini, DBD sudah mulai muncul, sehingga warga diminta untuk waspada dengan membersihkan lingkungan rumahnya masing-masing," kata Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore.
Kupang (ANTARA News NTT) - Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore meminta warganya untuk waspada terhadap penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Saat ini, DBD sudah mulai muncul, sehingga warga diminta untuk waspada dengan membersihkan lingkungan rumahnya masing-masing," katanya kepada Antara di Kupang, Minggu (20/1).

Ia mengatakan, penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menimbulkan risiko kematian pada penderita. Penyakit DBD sekarang tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengobati penyakit DBD yang ditimbulkan oleh virus dengue itu. Maka harus diwaspadai penularannya agar warga bebas dari serangannya.

Ketua DPD Partai Demokrat NTT itu mengharapkan warga Kota Kupang perlu terus membersihkan sarang nyamuk demam berdarah di rumah dan lingkungan masing-masing agar terhindar dari bahaya penyakit yang mematikan itu.

Ia mengatakan, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisen adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk melalui cara menguras, menutup dan mengubur (3M) benda-benda yang berpotensi menjadi sarang DBD.

Baca juga: Dua warga meninggal akibat DBD

Cara menguras adalah dengan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember dan tempat penampungan air, dan menutup rapat-rapat tempat penampungan air serta mengubur kaleng-kaleng bekas atau benda lain yang berpotensi menjadi sarang DBD.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan plus yaitu menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dalam rumah maupun luar rumah apabila sulit untuk dibersihkan secara rutin.

"Pasang juga kawat kasa pada pintu masuk dan jendela serta gunakan juga krim anti nyamuk. Jangan biarkan pakaian tergantung dalam kamar karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk Aedes Aegypti," kata Wali Kota Kupang.

Baca juga: RSUD Kota Kupang tangani 37 pasien DBD