Kabupaten Belu hadirkan sistem pembayaran retribusi non tunai

id NTT,pembayaran online ,wakil bupati belu

Kabupaten Belu hadirkan  sistem pembayaran retribusi non tunai

Wakil Bupati Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Aloysius Haleserens (ANTARA/Benny Jahang)

...Kami minta para ASN dapat memberikan edukasi dan contoh kepada masyarakat Belu untuk penggunaan sistem digital ini dalam transaksi keuangan
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Aloysius Haleserens mengatakan pemerintah setempat sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai untuk semua pendapatan maupun retribusi guna meningkatkan pendapatan asli daerah.

"Kabupaten Belu sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai untuk semua jenis pendapatan maupun retribusi, walaupun sebagian besar masih melalui teler bank atau agen-agen bank yang tersebar sampai ke desa-desa," kata Wakil Bupati Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Aloysius Haleserens dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (31/7/2023).

Aloysius Haleserens mengatakan hal itu dalam kegiatan sosialisasi Interoperabilitas Layanan Sistem Pembayaran (SP) dan QRIS dilakukan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT bersama Pemerintah Kabupaten Belu.

Ia mengatakan Kabupaten Belu merupakan yang pertama di NTT menerapkan surat perintah pencarian dana (SP2D) online dan surat perintah jalan (SPJ) online yang terintegrasi dengan CMS Bank NTT.

Menurut dia sistem pembayaran CMS Bank NTT juga telah digunakan pada 69 bendahara desa di Kabupaten Belu dan saat ini sudah terintegrasi dengan Siskeudes online dalam mempermudah sistem pelaporan penggunaan dana desa.

Dia menegaskan melalui sosialisasi dan edukasi tentang Interoperabilitas Layanan Sistem Pembayaran (SP) dan QRIS dilakukan Bank Indonesia (BI) dapat memberikan pemahaman kepada ASN Pemerintah Kabupaten Belu sehingga menjadi pelopor sistem pembayaran digital.

“Kami minta para ASN dapat memberikan edukasi dan contoh kepada masyarakat Belu untuk penggunaan sistem digital ini dalam transaksi keuangan. Kami juga berharap agar Bank Indonesia ke depan terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Belu dalam penerapan SP-Ritel di Kabupaten Belu,” kata Aloysius Haleserens.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetya mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi ini selaras dengan arah perubahan yang semakin digital dalam rangka mendukung kebijakan sistem pembayaran yang pro-growth.

“Kegiatan ini juga dalam rangka menjaga kedaulatan rupiah. Dengan menggunakan rupiah pada setiap transaksi maka sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah, sehingga kalau ada mata uang asing harus di tukar dulu di Bank atau money changer baru melakukan transaksi,” kata Daniel Agus Prasetya.

Baca juga: Pemkab Belu serahkan bantuan empat ekor hewan kurban

Daniel Agus Prasetya mengapresiasi karena Kabupaten Belu termasuk salah Kabupaten di NTT yang sudah menggunakan sistem digital dalam pengelolaan keuangan Pemerintah.

Baca juga: BPJN NTT: Jalan Sabuk Merah buka akses wilayah terisolir di perbatasan

Sistem digital kata dia merupakan salah satu upaya dalam mencegah laju inflasi dengan penguatan nilai mata uang sehingga Interoperabilitas layanan sistem pembayaran ritel yang memungkinkan kita melakukan pembayaran dengan cara yang nyaman, terjangkau, cepat, mulus, dan aman melalui akun-akun transaksi, seperti Dompet Digital, Mobile Banking dan QRIS.