Masyarakat pesisir diimbau waspadai gelombang hingga 6 meter
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Laut Jawa dan Selat Makassar bagian selatan...
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan Indonesia pada 16-17 Agustus 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, (16/8/2023).
Ia mengatakan, pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Laut Jawa dan Selat Makassar bagian selatan," paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue-Kep. Nias-Kep. Mentawai, Samudra Hindia Selatan Sawu-Rote, Laut Sawu, perairan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali.
Kemudian, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, perairan Wakatobi-Baubau, Laut Flores bagian timur, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep. Banggai-Kep. Sula, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Bitung-Likupang, perairan Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan P. Buru-P. Seram-P. Ambon, Laut Banda, perairan Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan selatan Misool, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep.Nias-Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Nias, Selat Sunda bagian utara, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Jawa Timur-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Bali-Sumba.
Untuk gelombang di kisaran sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Enggano-Lampung, perairan Bengkulu-Kep. Enggano, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Timur.
"Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat Sabu Raijua waspada ancaman kekeringan
Baca juga: BMKG ingatkan warga lima kecamatan di Mabar waspada karhutla
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau masyarakat pesisir waspadai gelombang tinggi hingga 6 meter
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, (16/8/2023).
Ia mengatakan, pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Laut Jawa dan Selat Makassar bagian selatan," paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue-Kep. Nias-Kep. Mentawai, Samudra Hindia Selatan Sawu-Rote, Laut Sawu, perairan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali.
Kemudian, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, perairan Wakatobi-Baubau, Laut Flores bagian timur, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep. Banggai-Kep. Sula, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Bitung-Likupang, perairan Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan P. Buru-P. Seram-P. Ambon, Laut Banda, perairan Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan selatan Misool, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep.Nias-Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Nias, Selat Sunda bagian utara, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Jawa Timur-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Bali-Sumba.
Untuk gelombang di kisaran sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Enggano-Lampung, perairan Bengkulu-Kep. Enggano, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Timur.
"Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat Sabu Raijua waspada ancaman kekeringan
Baca juga: BMKG ingatkan warga lima kecamatan di Mabar waspada karhutla
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau masyarakat pesisir waspadai gelombang tinggi hingga 6 meter