Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa kecamatan pada 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berpeluang mengalami curah hujan sangat rendah atau masuk dalam kategori Awas.
"Sebagian besar wilayah di NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah dengan peluang lebih dari 90 persen," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, Rahmattulloh Adji dari Bandung, Kamis, (14/9/2023).
BMKG telah mengeluarkan informasi tersebut dalam Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis Update 10 September 2023.
Dari peringatan itu, lanjutnya, wilayah yang berpeluang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih besar dari 61 hari dan berstatus Awas terbanyak terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 19 kecamatan.
Sembilan belas kecamatan itu yaitu Amanatun Selatan, Amanatun Utara, Amanuban Tengah, Amanuban Timur, Batu Putih, Boking, Fatukopa, Fautmolo, Kie, Kok Baun, Kolbano, Kota Soe, Kuanfatu, Mollo Barat, Noebana, Noebeba, Nunkolo, Santian, dan Toianas
Berikutnya peluang serupa juga terjadi pada 17 kecamatan di Kabupaten Sikka yakni Alok, Alok Barat, Alok Timur, Bola, Doreng, Hewokloang, Kangae, Kewapante, Koting, Magepanda, Mapitara, Nelle, Palue, Talibura, Tana Wawo, Waiblama, dan Waigete
Rahmattulloh menjelaskan curah hujan sangat rendah itu terjadi karena wilayah NTT berada masa musim kemarau. Peluang curah hujan yang terjadi bisa sangat rendah atau kurang dari 20 mm per dasarian.
Berbagai dampak buruk pun dapat ditimbulkan dari curah hujan yang sangat rendah, diantaranya situasi kekeringan yang berpengaruh pada sektor pertanian, kelangkaan air bersih, serta kebakaran hutan dan lahan.
"Karena data hari tanpa hujan hingga update 10 September 2023 menunjukkan bahwa di beberapa wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 31 hari hingga lebih dari 60 hari," katanya.
Baca juga: Magepanda berstatus awas curah hujan sangat rendah
Ia meminta kewaspadaan pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat terkait ancaman bencana kekeringan itu. Ia juga berharap adanya langkah-langkah antisipasi yang bisa diambil oleh segenap pemangku kepentingan guna menangani ancaman bencana kekeringan tersebut.
Baca juga: BMKG sebut sembilan kabupaten di NTT alami HTH ekstrem panjang
BMKG pun terus memperbaharui informasi terkait situasi kekeringan di NTT untuk dapat diketahui oleh publik. "Data-data ini terus diperbaharui BMKG," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarau panjang, BMKG: Peluang hujan di NTT sangat rendah
BMKG sebut peluang hujan di NTT sangat rendah
...Sebagian besar wilayah di NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah dengan peluang lebih dari 90 persen, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, Rahmattulloh Adji dari Bandung, Kamis, (14/9/2023)