Polda NTT ingatkan warga saring informasi di medsos di tahun politik
Di sinilah peran penting humas dalam menumbuhkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengingatkan masyarakat untuk selalu menyaring informasi yang muncul di berbagai media sosial untuk mencegah berita tidak benar atau hoaks di tahun Politik seperti saat ini.
“Selama tahun 2023 ini, terhitung sejak Januari hingga saat ini jumlah informasi hoaks yang berhasil didata tim cyber Polda NTT melalui media sosial ada dua kasus,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Selasa.
Dia mengatakan hal ini usai menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar Strategi Pencegahan Gratifikasi dan Pungli, serta Strategi Kehumasan dalam Mengantisipasi Bahaya Hoax "Si Yahox" yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham NTT.
Ariasandy mengatakan dua kasus itu salah satunya adalah kasus penggunaan media sosial dimana berkaitan dengan pencemaran nama baik, kemudian ada juga kasus lainnya.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan itu mengatakan bahwa penyaringan berbagai informasi itu perlu dilakukan oleh masyarakat khususnya di tahun politik seperti ini untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Baca juga: Marciana ingatkan ASN Kanwil Kemenkumham NTT tangkal hoaks di tahun politik
Baca juga: Kemenkumham gelar konsiyering penyusunan pedoman pemberitaan bagi humas se Indonesia
“Karena itu jika ada informasi yang tidak benar atau mencurigai bahwa informasi tersebut bertujuan untuk memprovokasi laporkan sehingga bisa ditangani,” tambah dia.
Dalam materinya di hadapan Kepala UPT dan sejumlah satuan kerja Kanwil Kemenkumham NTT Ariasandy juga membagi kiat-kiat strategis Kehumasan dalam mengantisipasi bahaya hoaks.
Diantaranya merilis berita sesuai fakta, kampanye atau sosialisasi di media sosial, cepat memitigasi berita hoaks, men-take down berita hoaks; membangun kerjasama dengan media, melakukan check dan recheck terhadap kebenaran info baik dari satker maupun lembaga atau instansi terkait; serta gencar melakukan amlifikasi atau viralisasi konten positif.
"Di sinilah peran penting humas dalam menumbuhkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga terkait guna menciptakan citra positif organisasi," tuturnya.
Ariasandy juga menyampaikan bahwa seluruh keluarga ASN Kemenkumham seharusnya ikut serta berperan dalam mengemban fungsi kehumasan, karena keluarga pun turut menikmati apa yang diberikan organisasi.
“Selama tahun 2023 ini, terhitung sejak Januari hingga saat ini jumlah informasi hoaks yang berhasil didata tim cyber Polda NTT melalui media sosial ada dua kasus,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Selasa.
Dia mengatakan hal ini usai menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar Strategi Pencegahan Gratifikasi dan Pungli, serta Strategi Kehumasan dalam Mengantisipasi Bahaya Hoax "Si Yahox" yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham NTT.
Ariasandy mengatakan dua kasus itu salah satunya adalah kasus penggunaan media sosial dimana berkaitan dengan pencemaran nama baik, kemudian ada juga kasus lainnya.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan itu mengatakan bahwa penyaringan berbagai informasi itu perlu dilakukan oleh masyarakat khususnya di tahun politik seperti ini untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Baca juga: Marciana ingatkan ASN Kanwil Kemenkumham NTT tangkal hoaks di tahun politik
Baca juga: Kemenkumham gelar konsiyering penyusunan pedoman pemberitaan bagi humas se Indonesia
“Karena itu jika ada informasi yang tidak benar atau mencurigai bahwa informasi tersebut bertujuan untuk memprovokasi laporkan sehingga bisa ditangani,” tambah dia.
Dalam materinya di hadapan Kepala UPT dan sejumlah satuan kerja Kanwil Kemenkumham NTT Ariasandy juga membagi kiat-kiat strategis Kehumasan dalam mengantisipasi bahaya hoaks.
Diantaranya merilis berita sesuai fakta, kampanye atau sosialisasi di media sosial, cepat memitigasi berita hoaks, men-take down berita hoaks; membangun kerjasama dengan media, melakukan check dan recheck terhadap kebenaran info baik dari satker maupun lembaga atau instansi terkait; serta gencar melakukan amlifikasi atau viralisasi konten positif.
"Di sinilah peran penting humas dalam menumbuhkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga terkait guna menciptakan citra positif organisasi," tuturnya.
Ariasandy juga menyampaikan bahwa seluruh keluarga ASN Kemenkumham seharusnya ikut serta berperan dalam mengemban fungsi kehumasan, karena keluarga pun turut menikmati apa yang diberikan organisasi.